Permintaan

00.17 Memelisa 0 Comments

Setiap kita pasti selalu punya permintaan dalam hidup. Entah itu permintaan kecil maupun besar. Entah itu ditujukan kepada orang tua, kakak, teman ataupun kepada Sang Empunya kehidupan. Entah itu permintaan yang sifatnya jangka pendek atau jangka panjang. Entah itu disampaikan secara terbuka atau tertutup.

Begitu juga dengan saya. Saya selalu memiliki permintaan dalam hidup. Dan ada pada beberapa kondisi permintaan saya bersifat rahasia. Hanya saya dan Sang Empunya kehidupan yang tahu. Saya haturkan permintaan saya dalam doa.

Tak jarang juga ketika mengajukan permintaan , ada rasa ragu didalamnya. Apakah memang permintaan ini akan dikabulkan atau tidak. Tetapi sepanjang hidup saya, saya sangat mengerti bahwa ada pemeliharaan sejati yang tidak pernah sedikitpun lupa mengabulkan atau bahkan mengganti permintaan saya tersebut.

Ada rasa haru yang sangat dalam. Ada rasa kecewa. Ada rasa takut. Ada rasa gembira yang luar biasa juga ketika tahu bahwa permintaan saya dikabulkan. Tetapi thank God hingga saat ini saya masih bisa melaluinya dengan sukacita.

Salah satu permintaan sederhana saya yang sedang saya gumulkan adalah tentang dia. Kira-kira begini kemarin isi permintaan saya :

Tuhan jika memang Engkau memilih dia untuk saya, dan saya untuk dia. Ajar kami untuk mau belajar mencintai semua kekurangan satu sama lain. Buka jalan untuk kami. Kasih hati kami untuk semakin melekat padaMu. Agar kami dapat saling menguatkan dengan dasar firmanMu. Dan ajar kami untuk mempunyai rasa sayang yang murni. Dan kalau memang benar Engkau memilih dia untuk saya dan dia untuk saya , kasih kami hikmat kepekaan untuk dapat melihat tanda dariMu.

Ini adalah permintaan saya yang sangat serius, sepanjang hidup saya tidak pernah meminta yang seperti ini. Karena ya, ada sesuatu hal yang tidak dapat saya sebutkan disini. Mari kita lihat , apa yang akan Dia lakukan beberapa hari, minggu , bulan bahkan tahun kedepan.

Teruntuk kamu yang sedang saya doakan untuk dapat menjadi kita.



0 komentar:

Di Usia Menjelang 24

23.55 Memelisa 0 Comments

Hhhmm.. Sebentar lagi usia saya 24 tahun. Lalu kemudian saya teringat kepada berbagai permintaan, mimpi, dan target yang akan saya penuhi di usia 24 nanti.  Ngomong-ngomong tentang perayaan ulang tahun seingat saya, saya hanya memiliki perayaan ulang tahun 2 kali. Perayaan pertama ketika saya berumur 5 tahun dan ketika berumur 17 tahun.



Saya akan menceritakan pada kalian bagaimana perasaan saya pada waktu menjelang ulang tahun. Namanya juga masih kanak-kanak, jelas yang ada dibayangan saya ketika ulang tahun adalah sebuah pesta perayaan yang meriah, kado yang banyak, kue yang enak, teman-teman dan saudara-saudara yang datang memeriahkan acara pesta ulang tahun. Saya selalu mendambakan adanya pesta ulang tahun dimana akan dimeriahkan oleh dekorasi balon warna-warni disekeliling ruangan , dan selalu tak sabar untuk membagikan undangan ulang tahun kepada teman-teman yang didalamnya ada tulisan wajib "Tiada kesan tanpa kehadiranmu". Tapi saya hanya merasakan itu 2 kali, itu sudah cukup bagi saya.

Lalu seiring saya beranjak dewasa dan bertambah umur apa yang ada dibenak saya tentang ulang tahun? Yah, hari itu tidak ada beda dengan hari lainnya, hanya saja di hari itu saya akan mendapat ucapan selamat dan doa dari orang-orang yang mengetahui ulang tahun saya. Kemudian di benak saya timbul mimpi-mimpi dan target-target yang harus tercapai di usia saya yang baru ini.

Tahun ini saya akan berusia 24 tahun, dimana akhir-akhir ini mama saya lagi rajin-rajinnya membahas mengenai pasangan hidup. Ya, target saya menikah memang di usia 25 tahun. Tapi kalau melihat bahwa sekarang ini belum juga ada yang srek di hati apakah mungkin target saya tercapai di tahun depan? Who knows! Belum lagi saya masih memiliki impian untuk melanjutkan sekolah di bidang transportasi yang telah menjadi kerinduan saya sejak SMA. Nampaknya akan ada hal yang dikorbankan di tahun depan, apakah target saya menikah atau sekolah. Yang jelas hal ini tetap saya bawa dalam doa. Meminta hikmat dan petunjuk dari Tuhan tentulah solusi dari segala kegalauan akan pilihan yang sama-sama berkaitan dengan masa depan saya ini.

Semogalah seiring berjalan waktu hingga tiba waktunya nanti saya berusia genap 24 tahun, saya akan lebih bijaksana dan berhikmat dalam menjalani kehidupan yang telah dianugerahkan kepada saya.




0 komentar:

Anak-Anak Terang

00.22 Memelisa 0 Comments



"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." Efesus 5:15-16


Seperti halnya tanaman yang ingin subur, tentunya bukan hanya membutuhkan media tanah, air dan pupuk saja bukan? Tanaman juga membutuhkan sinar matahari langsung untuk membantunya tumbuh subur dengan sempurna. Demikian juga kita sebagai manusia, yang jika dianalogikan dengan tanaman tidak hanya membutuhkan kebutuhan primer,sekunder dan tersier saja. Tetapi juga membutuhkan kebutuhan rohani. Disini saya akan coba membahas dengan bahasa kebutuhan tanaman.

Media tanah.
Kalau mau dianalogikan dengan kehidupan sehari-hari kita, media tanah dapat diartikan sebagai tempat kita bernaung dan bertumbuh. Yaitu gereja lokal dimana kita berjemaat dan bertumbuh disana. 

Air dan pupuk.
Mereka berdua ini adalah penolong, pelengkap untuk kita dapat bertumbuh, Tentunya tidak cukup bukan hanya gereja pada hari minggu, Kita juga membutuhkan persekutuan, komsel, sharing, saat teduh , penelaahan alkitab dan doa pribadi untuk semakin memperlengkapi kita. 

Lalu bagaimana dengan sinar matahari ?
Ini menggambarkan kesediaan kita, penyerahan kita sepenuhnya untuk mau disinari, diproses dan dibentuk oleh Tuhan Allah agar kita tumbuh seturut dan sesuai dengan kehendakNya. Sebagaimana kita tahu bahwa tanaman tumbuh mengikuti arah sinar matahari. Dalam kehidupan sehari-hari saja kita tidak suka bahkan kepanasan kalau terkena sinar matahari waktu siang. Tak jarang kita memakai sunblock atau jaket untuk menghindari panas matahari tersebut. Sangat tidak enak bukan ? Tapi pernahkah kita lihat tanaman mengeluh? Lalu kemudian ngumpet agar tidak kepanasan? Tidak pernah sekalipun mereka ngumpet atau ngeluh! Sebab tanaman memang membutuhkan itu untuk bisa tumbuh. Tanaman juga harus rela membengkokkan dirinya demi mengikuti cahaya matahari langsung. 

Demikian juga dengan kita, ketika kita ingin tumbuh kita harus rela disinari oleh kebenaran firman Tuhan. Dengan taat dan setia tanpa kecuali. Kita harus rela merubah bahkan meninggalkan cara hidup kita yang tidak sesuai agar dapat menjadi serupa dan sesuai dengan standarnya Allah. Harus mau pikul salib bahasa kerennya.

Alkitab berkata bahwa kita orang percaya adalah anak-anak terang. Artinya kita butuh cahaya kebenaran Allah senantiasa untuk menuntun hidup kita. Milikilah hati dan telinga seperti seorang murid. Mintalah hikmat senantiasa dari Tuhan agar kita dimampukan untuk menjadi anak-anak terang.

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci , semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

0 komentar:

Masih Ada Pengharapan

20.38 Memelisa 0 Comments

Hidup tidaklah selalu lurus dan mulus. Bahkan orang yang kelihatannya hidup dengan sukses , bahagia pun tidak kawan. Everyone has their own struggle. Berbagai macam dinamika dan problematika hidup seperti telah menjadi makanan sehari-hari bagi kita. Terbebani oleh masalah hidup sehari-hari membuat kita lesu dan tertunduk. Betapa seringnya kita berkecil hati oleh masalah-masalah yang kita hadapi dan oleh kebutuhan orang-orang yang kita kasihi. 

Tapi pemazmur mengajarkan kita untuk tetap memandang kepada Tuhan sekalipun itu sulit. Berada di posisi himpitan masalah kehidupan seringkali membuat kita hanya memandang kepada himpitan tersebut. Padalah pemazmur mengingatkan kita bahwa ketika kita belajar untuk tetap memandang kepada Tuhan dalam kondisi apapun akan ada pengharapan yang pasti. 

Seperti yang tertulis dalam Mazmur 146 : 6-8 " Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, yang tetap setia untuk selama-lamanya, yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung, Tuhan membuka mata orang-orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar."

Kalau kita merenungkan tentang pemeliharaan Tuhan yang begitu luar biasa dalam hidup kita, pasti kita akan sanggup menyadari bahwa day by day kita selalu dalam lindungan dan pemeliharaan Tuhan. Kita bisa bangun di pagi hari, masih bisa makan, bisa bekerja, bisa tertawa dan berkumpul dengan keluarga. Bukankah itu adalah pemeliharaan dan kasih yang luar biasa dari Tuhan. Kalau yang ada di fokus dan pikiran kita hanyalah masalah yang tak kunjung selesai, lalu bagaimana kita bisa menyadari keikutsertaan Tuhan didalamnya? Karena sudah bisa dipastikan ketika kita terlalu fokus terhadap penyelesaian masalah, dan lupa menyerahkannya kepada Tuhan waktu masalah itu selesai tentunya kita akan bilang bahwa itu karena usaha kita karena kita fokus untuk mengerjakannya. 
Dan kita lupa bahwa ada kuasa dan kekuatan yang tak terbatas yang datangnya dari Sang Empunya kehidupan yang memampukan kita untuk through it all.

Belajarlah kawan, berusahalah untuk tetap memandang kepada Allah dalam segala tingkah lakumu, dalam setiap aspek kehidupanmu. Dan mengucap syukurlah selalu dalam segala hal. Tetaplah berdoa, dan tetap jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan.

Tetap lakukan bagianmu sebaik-baiknya dan serahkan segala hasilnya kepada Tuhan.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati

0 komentar:

Kenangan

20.54 Memelisa 0 Comments

Aku bukannya tidak suka pada kenangan

Bukan karena tidak ada sesuatu yang dapat dikenang

Bukan juga karena takut kembali membuka luka dan duka

Bukan juga karena kenangan terlalu rumit untuk dipecahkan

Bukan juga karena ada kamu yang pernah menjadi kenangan bagiku

Tapi

Aku lebih suka menyebut kenang bukan sebagai "kenangan"

Aku lebih suka menyebut nya sebagai sebuah proses

Sebuah proses pembelajaran bagiku tentang hidup

Proses pembelajaran bagiku tentang menata hati ketika cinta atau seseorang telah pergi

Proses pembelajaran bagiku tentang menikmati hidup walaupun sulit

Ya, kenangan bagiku adalah seperti itu

0 komentar: