C.I.N.T.A

00.55 Memelisa 0 Comments

Saya percaya bahwa setiap dari kita memiliki kriteria ketika memilih pasangan. Berbagai macam kriteria mulai kita buat,standarkan dan dibakukan. Saya juga begitu dulu, namun kemudian kriteria hanyalah kriteria. Saya bertumbuh dan saya lupa. Seiring perjalanan dari sekian banyak kriteria hanya beberapa yang tinggal, bagi saya ini adalah hal pokok. Karena saya sadar bahwa cinta tidak tergantung kepada kriteria tersebut, cinta adalah bagaimana ia menemukan kita, dan tidak peduli kepada siapa kita jatuh.

Saya percaya bahwa jauh-jauh hari sebelum ini, saya sudah pernah melihat cinta. Saya diberikan kesempatan untuk melihat cinta tetapi belum dipertemukan. Bertahun-tahun setelahnya saya dipersiapkan untuk boleh dipertemukan dengan cinta. Proses persiapan inilah yang kemudian membuat saya semakin percaya bahwa Tuhan dan alam semesta tidak pernah salah mempertemukan kita dengan cinta. Mereka mempertemukan, memberikan ruang untuk proses persiapan dan mempertemukan kembali ketika memang dua insan tersebut memang sudah  benar-benar siap.


Yakinlah bahwa kita tidak pernah jatuh cinta dengan orang yang salah. Dan jangan pernah menganggap remeh perjumpaan-perjumpaan sekalipun itu hanya sekali dua kali. Jangan juga menganggap remeh mengenai proses persiapan karena pada masa itulah kamu akan banyak belajar bagaimana bersikap saat akhirnya dipertemukan kembali kepada satu masa untuk bersama.

Cinta tidak dapat dipaksakan sebelum waktunya. Maka dari itu jadilah tenang dan tetap percaya kepada Sang Empunya Kehidupan bahwa Ia telah memilihkan satu cinta untukmu. Tetap setia tetap berharap.

Hidup memiliki keajaiban-keajaiban kecil di setiap detiknya. Jangan sampai terlewatkan.

Dan ketika kamu sudah menemukan cintamu itu, hidupi dan sayangi dengan sungguh-sungguh. !

0 komentar:

Lelaki Bulan Juli

00.37 Memelisa 0 Comments

Kita dipertemukan di hari itu. Pertemuan kita memang sederhana, tidak spektakuler. Hanya bertemu untuk pulang kerja bersama.
Aku melihat kamu, kamu tidak spektakuler. Kamu begitu sederhana. Kamu begitu menarik perhatianku karena mengenakan seragam dinasmu.
Aku memperhatikan setiap gerak yang kamu lakukan, di sepanjang perjalanan kita pulang.
Kemudian kita selalu berbicara sepanjang perjalanan.
Dan selalu berbicara setelah pertemuan itu, dilanjutkan dengan pertemuan pertemuan selanjutnya.

Bagiku kamu seperti magnet ketika tertawa. Tawamu lucu dan meriah bagiku. Ketika bercerita matamu selalu berbinar-binar , kemudian ketika aku turut tertawa bahagia kamu selalu berkata "Seneng lu ya mel, seneng lu ya."

Bagiku bertemu denganmu adalah suatu penantian panjang bagiku. Penantian yang kulakukan dengan doa-doa yang tekun kunaikkan kepada Sang Empunya Kehidupan. Dan kemudian aku tahu bahwa aku jatuh cinta. Dan cinta ini datang begitu tenang.



Aku mengingat kamu sebagai lelaki yang penuh dengan keceriaan. Lelaki dengan gelak tawa yang memperlihatkan seluruh gigi yang berderet-deret. Aku mengingat kamu dengan percakapan-percakapan di telepon hingga menjelang pagi hari. Dan aku ingin kamu mengingat aku sebagai perempuan yang memilih tinggal.

Aku ingin mencintaimu dengan tenang dan tanpa kekhawatiran. Kepada kamu yang aku sebut kekasih, terima kasih untuk perjalanan yang sudah lewat maupun yang akan datang.

 Mulai hari ini dan seterusnya aku hanya mau sayang kamu dengan sungguh-sungguh. Biarlah selalu ada keyakinan yang menyala di dalam cintamu.
Mari bercinta, dalam-dalam, dan sungguh-sungguh!!!!

0 komentar: