Kasih
Ketika rasa sakit datang, mulai timbul tanda tanya yang mendalam. Kita melempar banyak tanya kepada sesama, dan juga kepada Tuhan. Kita bertanya mengapa ini terjadi, mengapa bukan mereka yang merasa sakit dan berbagai pembenaran-pembenaran lain kita lontarkan. Dan tak jarang bahwa kita akan menemukan jawaban atas rasa sakit itu dalam waktu yang cukup lama. Entah kapan, tapi pasti suatu hari kita akan menemukan jawabannya.
Ketika luka sudah tergores dan cukup dalam sehingga menjadi perih, kita kemudian berubah menjadi orang yang suka menyalahkan, menuduh, membenci, memaki bahkan mengutuki mereka yang telah menggoreskan luka tersebut kepada kita. Tanpa pernah memikirkan alasan mereka atau menempatkan diri kita di posisi mereka ketika kita merasa dilukai atau disakiti. Kita hampir tidak bisa mengendalikan diri , dan selalu merasa paling benar tanpa pernah sejenak mengoreksi diri.
Ketika luka tersebut masih tak kunjung sembuh hingga akhirnya seperti menjadi duri dalam daging, barulah kita menyadari bahwa ini adalah salah satu pelajaran dalam hidup. Tidak semua dari kita cukup peka untuk mengerti maksud dan tujuan Tuhan dalam hidup kita. Padahal Dia sudah memberikan petunjuk, bisikan bahkan teguran langsung melalui berbagai cara di sekeliling kita. Hanya saja kita sebagai manusia suka sekali merasa percaya diri dan lebih percaya kepada pikiran yang kita miliki, ketimbang mendengarkan suara hati.
Lalu apa yang harus kita lakukan sembari menunggu sang waktu memberikan jawaban atas setiap rasa sakit, luka dan duri dalam daging di hidup kita?
Mengasihi! Ya, mengasihi adalah jalan terbaik yang diberikan Tuhan. Mengasihi siapa? Mengasihi orang yang tadinya kamu tuduh, benci, maki, kutuk, tuduh dan salahkan.
Maafkan! Ya, memaafkan mereka yang tadinya kamu tuduh, benci, maki, kutuk dan salahkan. Tak lupa juga untuk memaafkan dirimu sendiri karena telah memberikan kesempatan untuk segala perasaan yang negatif itu menguasai dirimu.
Buang! Buang semua iri hati, dengki , benci dan segala perasaan negatif yang mengisi seluruh ruang di hatimu.
Jatuhkan dan rendahkan diri! Sejatuh-jatuhnya, serendah-rendahnya di hadapan Tuhan dan berserah sepenuhnya. Karena untuk dapat mengasihi, memaafkan, dan membuang semua hal tadi merupakan hal yang sulit bahkan sangat sulit.
Hanya Tuhan lah yang mampu menguatkan dan memampukanmu untuk bisa melakukan itu semua. Karena kesembuhan dan pemulihan sesungguhnya berasal dari kasih Tuhanmu.
Karena Tuhan adalah Kasih, dan Kasih akan memulihkan segalanya.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
0 komentar: