Tak tahu diri

01.49 Memelisa 0 Comments

Tadi malam aku tak tahu diri.

Selepas ngobrol panjang denganmu, aku tanpa malu-malu menemui Tuhan sebelum aku tidur.

Aku datang kepadaNya dan menceritakan semua apa yang kita obrolkan .

Tanpa malu-malu aku kembali meminta kepadaNya, "kalau boleh Tuhan, ....." ah sisanya kamu pasti sudah tahu apa yang aku minta kepada Tuhan bukan.



Sepertinya hal ini sama juga seperti yang kamu minta kepadaNya. Eh, tapi apakah permintaanmu masih sama sepertiku ?

Ataukah kamu sudah lelah meminta kepadaNya, dan perlahan-lahan berhenti meminta.

Tanpa tahu diri aku berusaha menjelaskan semua alasan pembenaran kepadaNya agar boleh meminta kamu dan aku dapat menjadi kita.

Tanpa malu-malu aku curahkan semua kekesalan dan isi hati.

Mengapa aku bisa begitu ? Karena aku tahu bahwa aku datang bukan kepada Pribadi yang salah. Aku datang kepada Pribadi yang tepat.

Yang dapat melihat hingga kedalaman hatiku, yang begitu mengasihiku.

Dan yang tak pernah lelah mengajariku agar mengerti bahwa "mungkin belum waktunya kamu dan aku untuk menjadi kita"

-m-

0 komentar:

Tentangmu

00.15 Memelisa 0 Comments

Menyambung dari tulisanku sebelumnya yang berjudul "Halo" .. 

Tulisan ini lagi-lagi tentang kamu.

Seperti tak ada habisnya jika membicarakan tentangmu.

Kamu si mata sempit yang selalu tersirat dalam bayangku ketika sedang tidak memikirkan apa-apa.

Kamu yang selalu ikut tertawa ketika aku menceritakan tentang segala kekonyolanku. 

Kamu yang tidak pernah protes akan hal itu.

Kamu yang selalu ketahuan ketika sedang diam-diam mengambil gambarku dengan kamera ponselmu.

Kamu yang selalu bercerita tentang pelosok negeri ini karena kamu tahu aku begitu menyukai semua yang ada di negeri ini.
Kamu juga yang selalu mengingatkanku untuk selalu menyelipkan jadwal LIBURAN di tengah sibuknya pekerjaanku.

Ya, kamu. ...
Tak ada habisnya aku menulis tentangmu. ..

Tak ada habisnya ketika mengingatmu. Setiap detail nya, dapat terbayang.

Lalu aku mulai lelah, lelah membayangkan sendiri, lelah berdiam sendiri. 

Tapi kita sama-sama tahu bahwa kelakpun akan sulit tuk dapat menggapai asa bersama.

Ngomong-ngomong, kalau aku berhenti menulis tentangmu, apakah aku akan berhenti mengingatmu?!

0 komentar:

Malang

02.35 Memelisa 0 Comments


Ya, denganmu..
Di kota itu kita bertemu .
Di kota itu tempat kita menuntut ilmu bersama.
Di kota itu tempat kita menyusun setiap impian.
Kau dan aku, terbahak-bahak. Itu adalah perasaan yang paling membahagiakan.
Katamu, aku adalah perempuan yang tidak akan malu dan berhenti untuk menertawai kebodohanku sendiri. Ya, tapi begitulah aku. Dan ternyata kamu tidak pernah capek untuk mendengarkan dan tertawa bersama denganku karena segala kebodohanku.

Karena hal itu mungkin ya, ah entahlah. Mungkin karena kamu tidak pernah bosan untuk tetap bersamaku sekalipun banyak sekali kebodohan yang kulakukan, eh kekonyolan maksudku. Kamu lebih suka menyebut itu sebagai kekonyolan daripada kebodohan, karena bagimu aku adalah wanita yang cukup pintar :D . Karena perlakuanmu itulah yang akhirnya membuatku merasa nyaman.

Ketahuilah bahwa kamu berhasil membuat aku merasa nyaman. Dan aku suka sekali perasaan nyaman itu. Kamu juga telah mengetahui satu hal bahwa aku tidak pernah bisa lepas dari yang namanya menulis. Maka kamu selalu kepo dengan topik-topik apa yang akan aku jadikan tulisan di buku harianku. Bukannya aku tak mau beri tahu, karena sebenarnya aku sedang banyak menulis tentang kamu, tentang kita di sana.

Kemudian aku memikirkan perkataanmu di waktu itu, "mungkin suatu saat kita bisa bersama."

Hhhm, aku jadi memikirkan ini lagi karena aku lagi kangen. Dan aku mulai menyalahkan rasa kangen ini. Karena begitu rasa kangen ini menyergap, aku mampu mengingat semua detail tentangmu. Detail yang membuat senyum kecil terlukis di wajahku. Entahlah senyum kecil ini sampai kapan...

Yang jelas adalah...

Aku, KANGEN!

0 komentar:

Halo

19.56 Memelisa 0 Comments

Halo kamu apa kabar ?
Aku memikirkanmu sedikit tadi malam.
Kamu sedang apa? Kamu sedang dimana ? Kamu sedang bersama dengan siapa? 
Tapi terus terang aku sendiri tidak tahu ini perasaan apa. Apakah ini perasaan kangen atau hanya sekedar ingin tahu kamu bagaimana sekarang. Entahlah aku juga tidak tahu ini perasaan apa.

Panas sekali tadi malam, tidak lagi datang hujan seperti malam malam sebelumnya. Mungkin kamu lupa mengirimkan hujan untukku. Seperti katamu di malam malam sebelumnya, kalau datang hujan di malam hari itu karena kamu yang meminta kepada Tuhan untuk mengirimkannya kepadaku. Kamu dan aku suka hujan, maka dari itu kamu ingin selalu membuatku senang dan bersuka. Kamu manis sekali setiap kali berkata seperti itu padaku. Kamu masih tetap manis seperti yang dulu. 

Lalu ketika aku sudah mulai terlelap dalam tidurku. Mulai masuk ke alam mimpiku, aku mencarimu di dalamnya. Tapi tidak lagi kutemukan engkau disana. Apakah memang kamu sudah pergi dari bagian pikiran alam bawah sadarku. Aku menuliskan tentang ini karena aku ingin kamu tahu bahwa aku kembali merasakan perasaan yang entahlah ini perasaan apa. 

Aku ingin bilang terima kasih karena pernah menjadi bagian dari mimpi-mimpi ku. Terima kasih karena pernah ada kata yang bernama cinta diantara kita. Namun cinta itu luruh seiring dengan hujan yang datang di malam-malam sebelumnya. Dan akhirnya kamu akupun luruh juga.


0 komentar:

Bola Dunia

01.23 Memelisa 0 Comments

Saya percaya bahwa segala sesuatu yang ada dan terjadi di kolong langit itu tidak ada yang kebetulan. Semua ada sutradara nya yaitu Sang Empunya Semesta. Segala sesuatu yang terjadi dibuat memiliki tujuannya masing-masing. Orang Gila, Pengemis, Pemulung di pinggir jalan. Banci di perempatan lampu merah. Pelacur di gang maupun di tempat lokalisasi. Pengusaha hebat dan sukses di suatu perusahaan. Anak-anak yang bermain di taman. Bahkan para orang tua yang ditinggalkan oleh keluarganya di panti jompo. Tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah di mata Sang Empunya Kehidupan. Seringkali kita lah yang mengkotak-kotakan derajat antara satu sama lain. Melihat bagaimana rupa dan fisiknya, melihat posisi dan kedudukannya.


Hebatnya, Yesus Kristus yang tidak lain dan tidak bukan adalah Sang Empunya Kehidupan tidak pernah memilih mau mengasihi yang mana dan yang bagaimana. Tidak perduli  melihat bagaimana rupa dan bagaimana posisi maupun kedudukan ciptaanNya, semua dikasihi olehNya.

Masalahnya adalah saya dan kita terkadang bertindak melebihi Yesus Kristus. Saya dan kita terlalu pemilih. Memilih siapa yang mau saya dan kita kasihi dan mana yang tidak. Kemudian ketika kita disakiti oleh orang yang kita kasihi kita merubah posisi mereka menjadi orang yang tidak kasihi lagi.

Kemudian ketika saya sate hari ini, saya diingatkan dengan ayat yang tertulis dalam Matius 22 : 39 "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri". Hhm, saya jadi berpikir bahwa selama ini seringkali Tuhan saya menjadi terlalu "pemilih" padahal di ayat tersebut dikatakan bahwa sesamamu manusia. Tidak ada dijelaskan sesamamu manusia yang memiliki kriteria seperti ini dan itu.

Karenanya saya lalu berdoa ,minta ampun sama Tuhan karena sudah bertindak melebihi diriNya . Dan saya juga meminta agar diberikan hati yang lebih lebar dan besar untuk dapat mengasihi. Selebar dan sebesar apa? Saya minta seperti bulatnya bumi. Kenapa bumi? Karena bumi itu bulat dan tidak berujung, sehingga kasihku tidak akan berhenti melainkan terus ada lagi dan ada lagi.

Dan untuk kamu, kasihku kepadamu sebulat bumi. Eh kebesaran ya? yaudah deh, kasihku buat kamu sebulat bola dunia saja. Karena bagi saya kamu adalah dunia saya.


0 komentar:

Waktumu akan datang. Bersiaplah!

09.30 Memelisa 0 Comments

Seringkali kita iri dengan kehidupan dan keberadaan orang lain, sehingga kita lupa pada hal-hal baik yang terjadi dalam hidup kita sendiri. Kita lupa akan hal-hal kecil yang kita miliki apabila dikelola dengan baik maka kelak akan menjadi sesuatu yang besar suatu hari nanti.

Saya dibesarkan bukan ditengah keluarga kaya raya. Ayah dan Ibu saya bukan orang tua yang berada. Tetapi mereka membesarkan saya dan ketiga kakak saya dengan fokus kepada hal-hal kecil yang kami miliki. Seperti saling mendukung dan mengasihi satu sama lain. Sejak kecil Ayah selalu menemani, memeriksa, dan mengajari saya dan kakak ketiga saya saat belajar. Beliau selalu mengingatkan kami untuk rajin belajar dan membaca. Beliau juga mengajari saya untuk "menulis" dengan indah segala sesuatu yang tidak dapat saya utarakan secara lisan. Berkat Beliau hingga saat ini saya masih suka dan bahkan selalu "menulis" juga membaca . Dan tanpa disadari kedua hal tadi membuat saya berani "tampil" dan "berekspresi" tentang apapun juga.

Dari semua yang saya jelaskan diatas , ada beberapa hal yang saya mau bilang yaitu : Suatu saat waktumu akan datang! Bersiaplah! Karena rumput di halamanmu akan hijau tepat pada waktunya! Jangan pernah berpikir bahwa hidupmu tidak menarik! Sadari dan ketahuilah bahwa hidup orang lain tidak semenarik yang kamu bayangkan. Sebab everyone has their own struggle! Dan bahkan kadang hidup mereka tidak jauh lebih baik daripada hidupmu sendiri!

Lalu mengapa mereka terlihat baik-baik saja? Karena mereka mensyukuri dan menjalani hidup mereka dengan sukacita dan penyerahan penuh kepada Sang Pencipta. Jadi fokuslah kepada hal-hal baik dan hal-hal kecil dalam hidupmu. Buatlah hidupmu menjadi menarik dan indah dengan caramu sendiri!

Jangan pernah berpikir untuk meminjam posisi/kedudukan/hidup orang lain hanya untuk merasakan indah dan hijaunya rumput di halaman hidup mereka. Tetapi berpikirlah bagaimana kamu harus membuat dan menjalani hidupmu dengan menarik. Sehingga suatu hari nanti orang lain akan datang kepadamu dan berkata 'hei, boleh gak aku pinjam hidupmu sehari!"

0 komentar:

Mungkin kita...

04.17 Memelisa 0 Comments



Mungkin kita adalah sepasang sepatu. Yang diletakkan di rak yang sama, berdebu dan berdesakan dengan sepatu lainnya. Tapi kita saling mengenali bau satu sama lain.

Mungkin kita adalah sepasang sendal jepit. Yang dipakai bersama apapun warna kita. Kita membuat pemakai kita nyaman dengan empuknya. Kita akan saling mencari apabila salah satu dari kita hilang, bahkan bukan hanya kita yang mencari tetapi pemakai kita juga. Seperti jepit, kita ditakdirkan untuk saling mengait satu dengan lainnya.

Mungkin kita adalah sepasang mata. Aku mata kanan dan kamu mata kiri. Ketika mata yang satu melihat ke sebuah pandang, maka otomatis mata yang lain akan mengikuti.

Mungkin kita adalah sepasang tangan. Aku tangan sebelah kanan dan kamu tangan sebelah kiri. Ketika tangan yang satu bekerja, maka tangan lain akan membantu. Segala sesuatu dikerjakan dengan dua tangan menjadi lebih sempurna. Sama seperti aku dan kamu ketika bersama.

Mungkin kita adalah sepasang bulu mata. Aku sebelah kanan dan kamu sebelah kiri. Kalau ada salah satu dari kita yang jatuh di pipi, tanda nya salah satu dari kita ada yang kangen. Jika yang sebelah dipakaikan maskara , maka yang sebelah lainnya juga. Maka akan aneh kalau bulu mata tidak berdampingan. Sama seperti kamu dan aku.

Mungkin kita adalah sepasang telinga. Aku yang sebelah kanan dan kamu yang sebelah kiri. Apabila salah satu telinga terganggu maka pendengaran tidak akan sempurna. Selalu butuh dua supaya bisa mendengarkan bunyi lebih jelas, apalagi untuk mendengar kata "I LOVE YOU" meskipun berbisik.

Mungkin kita adalah sepasang kaki, Aku yang sebelah kanan dan kamu yang sebelah kiri. Salah satunya tidak akan bisa melangkah terlalu cepat, terlalu lambat, terburu-buru. Kita akan saling menunggu. Saling sabar dan saling beriringan untuk bisa sampai tujuan.

Ketika aku menyadari bahwa aku dan kamu diciptakan sepasang. Saya melayangkan pernyataan kepada Sang Pencipta....

"Terima Kasih"

0 komentar:

"Jatuh Cinta"

01.39 Memelisa 0 Comments

Kenapa disebut "jatuh cinta" kenapa bukan "saling cinta" , "menjadi cinta", "bangun cinta" atau "bangkit cinta" . Pertanyaan ini ternyata tertulis dalam salah satu buku harian saya, dan saya mencoba untuk menuliskannya lagi disini.

Saya bertanya kepada beberapa teman di kantor, menurut kalian apa sih jatuh cinta itu. Lalu kenapa disebut dengan "jatuh cinta" bukan "menjadi cinta" . Ada banyak sekali jawaban dari mereka. Dan ada salah satu dari mereka yang menjawab demikian "Kan namanya jatuh cinta mel, jadi berani sakit ketika memutuskan untuk mencintai seseorang" Waw, sungguh jawaban yang berani dan straight to the point bukan!



Kemudian saya mencoba mencari di wikipedia tentang definisi "jatuh cinta" dan tertulis seperti ini :

In romantic relationships, falling in love is mainly a Western concept of moving from a feeling of neutrality towards a person to one of love. The use of the term "fall" implies that the process is in some way inevitable, uncontrollable, risky, irreversible, and that it puts the lover in a state of vulnerability.

Kira-kira begini terjemahannya, "jatuh cinta" adalah sebuah konsep yang mengubah perasaan netral seseorang kepada seseorang lainnya karena cinta. Kata "jatuh" sendiri menyiratkan sebuah proses yang tidak terelakkan dimana adanya tindakan/perasaan/pikiran/perkataan tidak terkontrol, beresiko, ireversibel dan kita akan menempatkan orang yang kita cintai dalam keadaan rentan. 

Istilah "jatuh cinta" sering digunakan orang untuk mengungkapkan perasaan yang kuat terhadap seseorang. Kata "jatuh" sendiri terjadi ketika seseorang kehilangan keseimbangan atau tidak memiliki pertahanan yang kuat. Maka ketika kita tidak bisa mengontrol perasaan cinta, kita akan selalu "jatuh".

Ketika saya tidak punya pertahanan yang kuat akan perasaan cinta maka saya akan"jatuh cinta". Begitu juga dengan kekasih saya, apabila ia "jatuh cinta" kepada saya maka ia tidak punya pertahanan yang kuat.

Analogi tentang "jatuh" ini dapat kita lihat pada seorang anak kecil yang sedang belajar berjalan. Awal mulanya dia merangkak, kemudian dia ingin berjalan. Ketika berjalan pun ia akan sering "jatuh". Tetapi karena ia memiliki keinginan untuk bisa berjalan maka ia rela untuk "jatuh". Karena kalau ia tidak "jatuh" maka sampai kapanpun ia tidak akan bisa berjalan.

"Jatuh cinta" mengandung resiko, diterima atau tidak diterima. Luka, sakit hati, kecewa sudah menunggu didepan mata sebagai resiko dari "jatuh cinta". Tetapi kebahagiaan juga menanti didepan mata ketika menjalani hubungan akibat dari "jatuh cinta".

Jadi kesimpulannya adalah,

Ketika "jatuh" sudah resiko kamu akan terluka dan merasa sakit. Tetapi sadarilah bahwa tanpa "jatuh" dan menjadi "luka" sampai kapanpun kamu tidak akan pernah belajar sesuatu.


Lebih menyenangkan "jatuh cinta" kepada seseorang daripada "jatuh cinta" kepada obat-obatan terlarang ataupun minuman keras.

Apabila "jatuh cinta" membuatmu merasakan luka dan sakit ingatlah  bahwa itu bukan akhir dari hidupmu. Itu adalah fase hidup, maka belajarlah!

Setelah "jatuh" kemudian merasa luka dan sakit, maka belajarlah untuk membalut dan menyembuhkan lukamu itu sendiri atau dengan bantuan orang lain. Tapi ingat jangan gantungkan sepenuhnya pemulihan luka dan sakit hatimu itu kepada orang lain. 

Beranilah untuk "jatuh cinta" lagi sekalipun kamu pernah merasa luka dan sakit.

Percayalah kata hatimu sendiri, jangan terlalu percaya kata-kata orang lain!


0 komentar: