Penyuka Senja

09.14 Memelisa 0 Comments

Langit sore ini bagus banget! Kataku padamu dengan antusias.
Langit Januari always keren kok, dimana mana! Jawabmu tak kalah antusiasnya sepertiku.



Ya, senja sore ini begitu bagus. Membuat aku jatuh cinta.
Begitu juga dengan kamu, begitu bagus sehingga membuatku hampir jatuh cinta.
Tapi aku pastikan sekali lagi kalau ini bukan cinta, ini hanya perasaan kagum semata.

Kita sama-sama suka senja. Warna yang dihasilkan dari pantulan sinar matahari yang mengumpat dibalik awan sangat seksi menurut kita. Rona merah yang dilukiskan kala senja membuat kita terpana dan sangat amat mengagumi Sang Pencipta. Sungguh begitu besar dan mulia gumam kita dalam hati.

Kita sama-sama suka senja. Sama seperti kita yang menyukai hal-hal sederhana yang terjadi dalam hidup kita sehari-hari.

Kita sama-sama suka senja. Karena ada kedamaian dan ketenangan yang kita temukan disitu.




0 komentar:

Tetaplah Menjadi Baik

19.07 Memelisa 0 Comments

Tetaplah berlaku baik pada orang-orang yang menolakmu, karena bisa jadi suatu hari mereka berubah pikiran tentangmu dan akan menerimamu di tengah-tengah mereka.
Tetaplah berlaku santun pada orang-orang yang menghinamu, karena bisa jadi suatu hari mereka akan sadar bahwa sesungguhnya apa yang mereka pikirkan tentangmu adalah salah.

Dunia ini lucu karena semuanya berjalan dan bergerak dengan begitu cepat. Segala sesuatunya sangat cepat berubah. Ada yang tidak kenal, hanya sekedar tahu bahkan ada yang menganggapmu tidak ada tiba-tiba akan mengaku menjadi teman yang sangat dekat ketika melihat kau ada di posisi terbaik dalam hidupmu.

Dan ada yang dulunya begitu dekat, begitu akrab namun bisa menjadi tiba-tiba jauh dan seolah tidak mengenal hanya karena mereka menemukan teman baru sesuatu yang baru diluar sana selain dirimu. Atau mungkin bahkan ketika kamu sedang berada di posisi yang tidak menguntungkan bagi mereka.

Meski demikian tetaplah menjadi baik. Janganlah jemu-jemu untuk berbuat baik kepada semua orang terutama kepada teman-teman seiman. Tidak peduli bagaimana orang memandangmu. Tidak peduli sendirian atau banyak teman. Jangan pernah lupa untuk tetap menjadi orang yang baik. Karena sekali lagi dunia ini sangat lucu , dan hidup ini sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan kemudian menghilang.

-m-

0 komentar:

Sajak Sederhana

20.42 Memelisa 0 Comments



Ini sajak sederhana..
Untuk seseorang yang sederhana yang akhirnya dapat bertemu di akhir tahun
Untuk seseorang yang sederhana yang menyempatkan waktunya kurepotkan dengan segala kerumitan kegiatanku
Untuk seseorang yang sederhana yang selalu kurindukan aroma tubuhnya.


Ini sajak sederhana..
Untuk seseorang yang ketika bersamanya aku bebas menjadi diriku sendiri. Tanpa perlu menjadi orang lain untuk menjadi menarik didepannya.
Untuk seseorang yang ketika bersamanya aku tidak perlu mempercepat langkahku untuk menyamai langkahnya.
Karena aku tahu dia akan memperlambat langkahnya agar aku bisa memeluk lengannya dengan erat dan berjalan berdampingan.

Ini sajak sederhana..
Sesederhana rasa bahagia yang kudapati ketika aku bersamanya.
Sesederhana rasa bahagia ketika melihat dirinya menungguku di tikungan jalan
Sesederhana rasa bahagia ketika memandang senja bersamanya.

Ini sajak sederhana..
Sesederhana caraku menyimpan namanya dan momen bersamanya sehingga hanya Dia dan senja yang mengetahuinya.
Sejauh apapun jarak antara aku dan dia, kami masih menatap langit biru yang sama, masih merasakan senja yang merona dan berpijak pada bumi yang sama.
Akan kupastikan bahwa ini bukan cinta tetapi hanya rasa sederhana yang datang di kala muda.
Apapun kata takdir, (semoga) aku akan menerimanya dengan suka cita.

-m-

0 komentar:

pukul empat sore

23.25 Memelisa 0 Comments

Aku ingin sekali menekan tombol pause untuk sekedar mengenang dan melihat momen pukul empat sore di kota ini. Ingin aku bungkus manis dan menyimpannya baik-baik untuk  kemudian dapat kubagikan dan lihat di kemudian hari.

Itu adalah waktu dimana aku berjalan keluar dan melihat kamu diatas motor ditikungan jalan, menunggu ku.Tepat pukul empat sore aku melihatmu tersenyum dan melambaikan tangan berkata "ayok cepat, pakai helmnya sudah mulai hujan". 



Kemudian aku menolak untuk memakai helm karena jarak yang kita tempuh sangatlah dekat. Tapi dengan sedikit kesal kamu mengambil barang2 yang kupegang agar aku dapat memakai helm. Hal kecil yang sangat kusuka. Seperti yang pernah kukatakan sebelumnya, aku sangat suka dengan hal-hal kecil yang kamu lakukan. Itu membuatku merasa istimewa dan spesial.

Diantara hiruk pikuk kendaraan yang lalu lalang disekitar kita, kita asyik ngobrol sembari membahas tentang rencana apa yang akan kita lakukan untuk menghabiskan hari ini. 

Pukul empat sore, aku begitu menikmati kala degup jantungku berdetak tak menentu karena gugup dan senang dapat duduk diam dibelakangmu. Merasakan sejuknya hawa kota ini, merasakan hiruk pikuk kota di pukul empat sore. Aku tak ingin waktu ini berlalu, aku tak ingin momen ini berlalu.

Maka, kuputuskan untuk menulis ini ya pukul empat sore di kota itu menjadikan kita memiliki momen tersendiri.

Ya, kota itu menjadi kota yang romantis bagiku..

Kota itu masih menyimpan sejumlah kenangan manis, disetiap penghujung waktu menuju senjanya.

Setidaknya untuk aku pada pukul empat sore...



0 komentar:

Kamu bisa bahagia kapanpun kamu mau!

00.14 Memelisa 0 Comments

Bahagia. Suatu kata yang mempunyai sejuta makna dan rasa. Dan bahagia tidak dapat terukur oleh apapun, karena menurut saya ini adalah subjektif. Kebahagiaan yang dirsasakan oleh saya belumn tentu bahagia yang dirasakan oleh anda dan yang lainnya. Itulah sebabnya saya katakan disini KAMU BISA BAHAGIA, KAPANPUN KAMU MAU!
https://www.psychologytoday.com
Ya, kapanpun kamu mau. Berarti kalau ga mau, ya akan menemukan kapan yang disebut "kapanpun" itu. Bukankah bahagia itu bisa datang setiap saat, setiap detik, tanpa syarat dan tanpa pamrih ? Bukankah bahagia diberikan oleh Sang Empunya Hidup agar kita dapat lebih menikmati dan bersyukur dalam hidup ini? Banyak sekali kebahagiaan-kebahagiaan sederhana yang dihadirkan dalam hidup. Sebagai contohnya adalah nafas hidup yang selalu diberikan setiap paginya, sungguh itu diberikan oleh Tuhan tanpa syarat dan tanpa pamrih. Lalu mengapakah banyak orang yang merasa sulit untuk mencapai bahagia ?

Mengapa menjadi banyak sekali orang yang mempunyai tolok ukur menjadi bahagia, jika sebenarnya dengan cara yang sederhana pun kita bisa medapatkan kebahagiaan?

Saya meyakini bahwa kebahagiaan itu selalu datang dalam bentuk yang berbeda-beda. Seperti yang telah saya katakan diatas, bahwa bahagia itu adalah perspektif masing-masing orang. Dinilai secara subjektif dan akhir-akhir ini mempunyai tolok ukur untuk dapat disebut berbahagia.

Kembali lagi ke judul tulisan ini yaitu, "Kamu bisa bahagia kapanpun kamu mau!" Nah berarti persoalannya adalah bagaimana kita menciptakan keadaan 'kapanpun' tersebut dalam hidup kita bukan. Sejujurnya saya juga masih seringkali membatasi 'kapanpun' itu bisa datang. Seringkali saya terjebak dalam persyaratan yang 'tak sengaja' saya buat sendiri untuk mencapai perasaan bahagia. Dan pada akhirnya saya menyadari bahwa 'persyaratan' tersebut telah membuat pagar yang tinggi antara aku dengan kebahagiaan yang dapat ku capai kapanpun.  Maka tak heran kadang saya dan sebagian orang akan berkata "Aku bisa bahagia kalau sudah begini dan begitu. Sudah punya ini dan itu."

Dengan statement seperti itu akan ada banyak orang yang mendebat, bagaimana orang dapat merasa bahagia kalau dia tidak punya apa-apa. Sekali lagi saya tekankan bahwa kebahagiaan itu adalah perspektif dan kebahagiaan setiap orang itu berbeda-beda. Ada orang yang hidupnya serba kekurangan dan penuh dengan penderitaan tapi dia bisa dengan sangat mudah merasakan kebahagiaan bahkan dengan cara yang paling sederhana. Tapi ada orang yang mempunyai segalanya, bergelimang harta namun tetap tidak dapat merasakan kebahagiaan itu, Ada saja yang dirasa kosong olehnya, sehingga yang dia kerjakan adalah mencari cara untuk mengisi kekosongan itu. Berarti dari sini sudah dapat kita simpulkan memiliki ini dan itu bukan menjadi jaminan "kapanpun" bahagia itu bisa datang bukan?!

Lalu bagaimana dengan orang yang berjuang, berkorban, menderita untuk bisa memperoleh bahagia? Katanya bahagia itu tanpa syarat. Sekali lagi kawan, yang harus kita sadari bersama perjuangan, usaha, pengorbanan yang kita lakukan adalah kemauan dari kita sendiri untuk lebih merasakan kedalaman dan keragaman kebahagiaan itu sendiri. Karena kita telah terlebih dulu punya standart tertentu untuk mencapai kebahagiaan kita. Kita lebih suka menuntaskan perjuangan itu dulu ketimbang menyadari bahwa ketika kita bisa melewati satu demi satu standar kita, kita telah berbahagia.

Persoalan standar ini, rasanya sangat erat dengan menentukan kadar cukup bahagi atau sangat bahagia kah kita. Tapi menurut saya, jika sudah berkecukupan rasanya tidak ada alasan untuk tidak mau menerima kebahagiaan yang bisa datang dengan sederhana dan kapanpun itu.

0 komentar:

Desember

02.18 Memelisa 0 Comments

Selalu ada cerita tentang Desember


Sejuta kenangan terangkai rapih disana, ada suka, duka, sendu, rindu bahkan juga cinta.

Ada yang pergi meninggalkan tetapi juga ada yang baru menggantikan.

Desember identik dengan hujan. Selalu bicara tentang keteduhan alam, langit yang mendung, dan juga banjir.

Desember juga selalu bicara mengenai liburan. Menjelang pergantian tahun banyak orang

yang akan merencakan liburan bersama dengan keluarga dan orang terkasih.

Desember bicara juga tentang damai natal. Aroma kue-kue khas natal, atribut natal yang terpasang disepanjang bulan, ibadah-ibadah natal, dan lagu natal bersenandung di tengah keramaian pusat perbelanjaan.

Desember juga bicara mengenai year end great sale . Berbondong-bondong orang memadati pusat perbelanjaan, untuk berburu diskon besar-besaran.

Desember berbicara juga mengenai cinta. Cinta kasih Allah Bapa kepada kita umat manusia. Karena Dia rela mengaruniakan anakNya yang tunggal, untuk lahir ke dalam dunia agar kita diselamatkan dari hukuman kekal.

Desember juga berbicara tentang kamu.


Dan bagiku, Desember adalah tentang mu Ayah. Tentang kepergianm. Tentang kehilanganmu yang menyentakkan duniaku. Keteladananmu. Setiap pesan dan nasehatmu selalu terukir dan terkenang di hatiku. Masih banyak cerita dan mimpi yang belum kita capai bersama Ayah.

Desember selalu menjadi bulan yang paling dinanti dan terindah sepanjang tahun. Dan juga menjadi pengingat kerinduan hatiku tentangmu Ayah.

0 komentar:

Kentjan

00.13 Memelisa 0 Comments

Kalau berbicara tentang kentjan setiap wanita pasti akan memiliki perasaan deg-degan. Sibuk memikirkan baju apa yang akan dipakai. Make up nya mau yang natural atau seperti apa. Perlu ke salon atau tidak. Gelisah menunggu jam bertemu dengan si dia.

Tapi apakah kentjan selalu berbicara tentang cinta? Bagi saya absolutly tidak! Karena bagi saya kentjan itu hanya permulaan untuk saling mengenal. Kentjan semacam ajakan untuk membuat janji, keluar makan malam yang enak, dan juga mengobrol berdua saja. Cinta akan terjadi setelahnya.

Maka dari itu kentjan yang baik adalah tidak dilakukan hanya sekali, karena apabila baru sekali kentjan kemudian mulai muncul perasaan cinta. Takutnya itu adalah cinta yang terburu-buru, sangat tidak baik memulai hubungan dengan cinta yang seperti ini.

Bagi saya kalau di kentjan pertama nyambung, maka harus dilanjutkan pada kentjan selanjutnya. Tapi kalau ilfeel yang berhenti saja sampai disitu, tentunya berhenti dengan penjelasan. Sudah sama-sama gede kan, jangan ngilang gtu aja tanpa ada pemberitahuan. Sebab menunggu tanpa kejelasan tidak menyenangkan sama sekali!

Kentjan itu adalah proses untuk saling mengenal. Disana akan ada mata bertemu dengan mata. Ada cerita panjang lebar tentang satu sama lain. Ada tertawa bersama. Ada sharing bersama. Sangat manis bukan? Tentu saja ini sangat manis. Tapi kawan, kentjan yang seperti ini tidak akan membawamu kemana-mana. Karena kalau hanya kentjan kalian pergi tanpa komitmen, tanpa keputusan akan hubungan.

Sesuatu yang manis di awal tidak menjamin bahwa selamanya akan manis!

Kalau sudah terjadi kentjan yang manis kemudian muda-mudi akan melanjutkan ke jenjang yang disebut dengan pacaran. Setelah itu akan berlanjut ke pernikahan. Ya, itu adalah suatu proses yang besar. Membutuhkan waktu yang berbeda-beda kepada masing-masing kita. Ada yang 1-3x kentjan sudah langsung menikah, bahkan ada yang bertahun tahun melakukan penjajakan baru menikah.

Lalu bagaimana dengan saya ? Well, saya hanya percaya bahwa Tuhan menciptakan saya dengan cinta yang begitu besar. Dan jika tiba saatnya nanti saya akan menjalani kentjan yang manis, berlanjut ke pacaran dan pernikahan. Kemudian membagi cinta itu dengan orang yang tepat!



0 komentar:

Pertemuan Pertama

23.27 Memelisa 0 Comments

Aku sangat suka sekali bertemu dengan orang banyak, bertemu dengan orang baru, dan tentu saja bertemu dengan kamu. Pertemuan pertama bagiku sangat penting, bagaimana kita menyambut orang disaat pertemuan pertama. Segala kesan baik dan buruk akan sangat terekam jelas di ingatan hanya karena pertemuan pertama. Oleh sebab itu , aku sangat mengingat bagaimana pertemuan pertama kita.

Kita memang belum kenal lama, baru 1 tahun. Tapi kita sudah sering bercerita tentang pengalaman dan hidup masing-masing. Sangat selalu kutunggu bagaimana rasanya kalau aku dapat melihat dan bertemu denganmu secara langsung. Menatap matamu dan mendengar langsung renyahnya tawamu. Kamu, iya kamu yang akhirnya dapat kutemui di penghujung tahun ini. 

Aku duduk tidak lama menunggumu di sofa itu, kemudian kamu datang menepuk jidatku. Sungguh tidak sopan gumamku dalam hati. Namun aku menyadari di pertemuan pertama ini, aku harus banyak mengenalimu. 

Aku mengamatimu dengan seksama di pertemuan pertama kita. Membaui kamu untuk pertama kalinya. Menatap mata teduhmu untuk pertama kalinya. Melihat senyum hangatmu untuk pertama kalinya. Dan akhirnya dapat mendengar langsung tawa renyahmu untuk pertama kalinya. 

Sebelum pertemuan pertama ini, aku sudah punya gambaran tentang bagaimana dirimu. Tapi aku takut bahwa apa yang aku gambarkan selama ini tidak sesuai dengan adanya dirimu. Setelah pertemuan ini saya menyadari bahwa akan ada perpisahan. Perpisahan yang akan membawamu kepada pertemuan dengan ku selanjutnya.

Aku mencatat beberapa hal tentang kamu di pertemuan pertama kita. Aku mencatat banyak sekali hal yang akhirnya bukan sekedar gambaranku saja, tapi dapat aku saksikan secara langsung. Mata teduh, tawa renyah, senyum hangat, bau tubuh, dan hangat telapak tangan mu ketika menepuk jidatku. Ya, semua itu membuat aku senang. 

Apakah aku boleh jujur? Kamu punya mata yang indah. Meneduhkan. Bau tubuhmu juga harum. Dan tawamu itu, sangatlah renyah mengalahkan chiki yang biasa aku makan. 

Kalau diibaratkan kamu itu seperti kolam bening yang dipenuhi dengan banyak pohon rindang di sekelilingnya. Membuat aku ingin selalu pergi kesana, walau hanya sekedar ingin melamun. 

0 komentar: