Deskripsi,,,

19.17 Memelisa 0 Comments

Berapa banyak tulisan yang telah saya buat tentangmu?
Berapa banyak memori yang telah terpakai untuk menyimpan semua tentang kita?

Lalu kemudian saya berpikir sejenak , kapan saya akan berhenti menulis tentangmu , kapan saya akan berhenti berharap tentang kita - Tentu saya tidak tahu jawabannya. Bahkan mungkin saja saya tidak akan pernah berhenti untuk menulis tentangmu, dan didalam kedalaman hati tidak akan pernah berhenti berharap tentang kita.

Kecuali jika rasa ini berubah. Hati ini punah.

Hubungan antara dua insan manusia memang tidak mudah. Mungkin keinginan kita menyatukan dua menjadi satu terlalu terburu. Tetapi sunggu mencintai orang itu sungguh menyebalkan. Banyak hal yang membuat kamu akan mulai berkompromi segala sesuatu dengan mengatasnamakan cinta. Atau sering juga kita kenal dengan cinta itu memang butuh suatu  banyak pengorbanan.

Jujur saja mungkin tak ada yang bisa mengerti tentang cinta. Tak ada yang bisa mengartikan dan menggambarkan dengan jelas bagaimana cinta itu. Tidak ada yang bisa kecuali kita menuliskannya. Menuliskan apa yang kita rasa , seperti saya lebih banyak  menulis tentangmu dan tentang kita daripada mengartikannya kepadamu. Tapi sekali lagi tulisan tak selalu dapat melukiskan dan menyampaikan tentang maksud hati sesungguhnya. Karena bahasa terlalu terbatas.

Tak perlu lagi hamburan kata sayang, pengakuan cinta yang terlalu vulgar. Karena cinta hanya kita yang bisa merasakannya. Jahatnya cinta itu adalah dia terasa diam-diam jauh begitu dalam di hati.
Mungkin kalau kelak aku jatuh cinta lagi, aku tidak mau mengungkapkannya. Aku sebut ini sebagai mencintai secara dewasa.

Jadi apa itu mencintai secara dewasa, melakukan cinta yang tidak hanya di bibir saja. 

0 komentar: