Aku dan Diary

20.30 Memelisa 0 Comments



Aku punya diary. Aku menulis segalanya disana, tentang kegiatan di sekolah di rumah dimana saja. Aku menulis cinta pertama di diary. Aku menulis teman yang menyenangkan di diary. Aku menulis teman yang menyebalkan di diary.


Diaryku bermacam-macam. Dimulai dengan diary yang ada kuncinya. Diary yang tidak ada kuncinya. Bahkan akhirnya aku memutuskan menggunakan buku tulis Matematikaku sebagai diary karena kakaku selalu membaca semua kisah yang ada dalam diaryku. Untuk mengelabui kakaku , maka aku menggunakan buku tulis Matematika sebagai diaryku. Apakah ini berhasil?
Tentu saja tidak. Kakaku adalah seorang pencari handal yang selalu tahu dimana dan bagaimana bentuk diaryku.

Aku selalu suka menulis. Karena bagiku sulit sekali untuk menuangkan semua kisahku dalam pembicaraan, lebih baik kutuangkan dalam tulisan. Aku suka menulis dengan warna. Pakai spidol. Pakai pensil warna. Bahkan tak jarang background kertas diaryku akan ku warnai dengan crayon agar menarik, setelah aku menulis. Diaryku selalu warna-warni dan penuh dengan gambar-gambar kecil yang akan semakin memperjelas suasana hatiku tentang tulisan itu.

Aku sangat suka melihat tulisanku warna-warni, karena itu seperti cinta bagiku. Cinta haruslah warna-warni karena cinta tak boleh hanya memiliki satu warna. Bagiku kau harus "berwarna" dulu agar kau bisa "mewarnai" orang lain.

Diaryku banyak mencatat tentang kisah-kisah kecil yang akhirnya mendatangkan cinta. Cinta-cinta tersembunyi yang sengaja tak kuperlihatkan. Cintaku hanya "ngumpet" di balik kata. Aku terbiasa untuk mencatat setiap detail perasaanku. Karena aku tidak mau kehilangan momen yang pernah terjadi dalam hidupku. Aku ingin mengingat siapa yang pernah aku cintai di balik goresan pulpenku.
Aku ingin mengingat siapa saja yang berkontribusi mendatangkan setiap inspirasi dibalik tulisanku di diary.

Kau! Ya, Kau salah satunya.!

Aku mencintaimu hampir tanpa bunyi. Tidak ada kata-kata manis yang mengarah seperti kata ILOVEYOU padamu.

Aku memilih untuk diam dan menuliskanmu saja. Menulis tawamu. Menulis setiap ceritamu. Menulis lelahmu. Menulismu utuh, menggambarkan setiap momen tentangmu diatas lembaran-lembaran diaryku.

Bukan hanya tentang kamu. Tapi juga tentang kalian. Keluarga, kawan, sahabat, teman yang baik dan yang menyebalkan. Semua tidak terkecuali tertulis lengkap di diaryku.

Aku masih disini. Belum selesai menulis. Belum selesai mencintaimu tanpa bunyi. Belum selesai menceritakan tentang kalian tanpa bunyi.

-m-


0 komentar: