pukul empat sore

23.25 Memelisa 0 Comments

Aku ingin sekali menekan tombol pause untuk sekedar mengenang dan melihat momen pukul empat sore di kota ini. Ingin aku bungkus manis dan menyimpannya baik-baik untuk  kemudian dapat kubagikan dan lihat di kemudian hari.

Itu adalah waktu dimana aku berjalan keluar dan melihat kamu diatas motor ditikungan jalan, menunggu ku.Tepat pukul empat sore aku melihatmu tersenyum dan melambaikan tangan berkata "ayok cepat, pakai helmnya sudah mulai hujan". 



Kemudian aku menolak untuk memakai helm karena jarak yang kita tempuh sangatlah dekat. Tapi dengan sedikit kesal kamu mengambil barang2 yang kupegang agar aku dapat memakai helm. Hal kecil yang sangat kusuka. Seperti yang pernah kukatakan sebelumnya, aku sangat suka dengan hal-hal kecil yang kamu lakukan. Itu membuatku merasa istimewa dan spesial.

Diantara hiruk pikuk kendaraan yang lalu lalang disekitar kita, kita asyik ngobrol sembari membahas tentang rencana apa yang akan kita lakukan untuk menghabiskan hari ini. 

Pukul empat sore, aku begitu menikmati kala degup jantungku berdetak tak menentu karena gugup dan senang dapat duduk diam dibelakangmu. Merasakan sejuknya hawa kota ini, merasakan hiruk pikuk kota di pukul empat sore. Aku tak ingin waktu ini berlalu, aku tak ingin momen ini berlalu.

Maka, kuputuskan untuk menulis ini ya pukul empat sore di kota itu menjadikan kita memiliki momen tersendiri.

Ya, kota itu menjadi kota yang romantis bagiku..

Kota itu masih menyimpan sejumlah kenangan manis, disetiap penghujung waktu menuju senjanya.

Setidaknya untuk aku pada pukul empat sore...



0 komentar: