Pertemuan Pertama

23.27 Memelisa 0 Comments

Aku sangat suka sekali bertemu dengan orang banyak, bertemu dengan orang baru, dan tentu saja bertemu dengan kamu. Pertemuan pertama bagiku sangat penting, bagaimana kita menyambut orang disaat pertemuan pertama. Segala kesan baik dan buruk akan sangat terekam jelas di ingatan hanya karena pertemuan pertama. Oleh sebab itu , aku sangat mengingat bagaimana pertemuan pertama kita.

Kita memang belum kenal lama, baru 1 tahun. Tapi kita sudah sering bercerita tentang pengalaman dan hidup masing-masing. Sangat selalu kutunggu bagaimana rasanya kalau aku dapat melihat dan bertemu denganmu secara langsung. Menatap matamu dan mendengar langsung renyahnya tawamu. Kamu, iya kamu yang akhirnya dapat kutemui di penghujung tahun ini. 

Aku duduk tidak lama menunggumu di sofa itu, kemudian kamu datang menepuk jidatku. Sungguh tidak sopan gumamku dalam hati. Namun aku menyadari di pertemuan pertama ini, aku harus banyak mengenalimu. 

Aku mengamatimu dengan seksama di pertemuan pertama kita. Membaui kamu untuk pertama kalinya. Menatap mata teduhmu untuk pertama kalinya. Melihat senyum hangatmu untuk pertama kalinya. Dan akhirnya dapat mendengar langsung tawa renyahmu untuk pertama kalinya. 

Sebelum pertemuan pertama ini, aku sudah punya gambaran tentang bagaimana dirimu. Tapi aku takut bahwa apa yang aku gambarkan selama ini tidak sesuai dengan adanya dirimu. Setelah pertemuan ini saya menyadari bahwa akan ada perpisahan. Perpisahan yang akan membawamu kepada pertemuan dengan ku selanjutnya.

Aku mencatat beberapa hal tentang kamu di pertemuan pertama kita. Aku mencatat banyak sekali hal yang akhirnya bukan sekedar gambaranku saja, tapi dapat aku saksikan secara langsung. Mata teduh, tawa renyah, senyum hangat, bau tubuh, dan hangat telapak tangan mu ketika menepuk jidatku. Ya, semua itu membuat aku senang. 

Apakah aku boleh jujur? Kamu punya mata yang indah. Meneduhkan. Bau tubuhmu juga harum. Dan tawamu itu, sangatlah renyah mengalahkan chiki yang biasa aku makan. 

Kalau diibaratkan kamu itu seperti kolam bening yang dipenuhi dengan banyak pohon rindang di sekelilingnya. Membuat aku ingin selalu pergi kesana, walau hanya sekedar ingin melamun. 

0 komentar: