Kematian

05.29 Memelisa 0 Comments

Kematian itu datang tiba-tiba. Papa saya sedang dalam keadaan tidur ketika dia menghembuskan nafas terakhirnya. Memang papa saya sudah sakit menahun, tetapi tidak ada yang menyadari bahwa hari itu akan menjadi hari terakhir saya dan keluarga melihat dan ngobrol dengan beliau.

Siapa yang bisa memastikan ketika kematian hendak menjemput seseorang ? Jawabannya adalah tidak ada. Selain daripada Tuhan sendiri dan "mungkin" saja dia yang sedang dijemput. Karena ada begitu banyak cerita dan mitos yang beredar di kalangan masyarakat kita yang berkata bahwa sesungguhnya orang yang akan menemui ajalnya biasanya tahu dan mengerti bahwa dia akan segera berpulang. Tapi ya sekali lagi itu semua hanya katanya tidak ada yang bisa memastikan kebenaran hal tersebut bukan.

Kami bahkan tidak dikasih tanda apa-apa. Kami bahkan tidak diberikan perasaan apa-apa. Perasaan atau semacam sense of death  terhadap papa. Maka secara batin, kami sekeluarga belum siap terhadap kemungkinan terburuk yang akan terjadi, yang adalah kematian itu sendiri.

Ada beberapa hal yang saya catat tentang kematian

1. Segala sesuatu yang diciptakan oleh Sang Empunya Kehidupan mempunya masa berlaku kehidupannya. Sehingga makhluk ciptaan tersebut akan pulang tepat pada waktunya. Saya, kakak dan mama ngobrol-ngobrol dengan papa semalam sebelum beliau berpulang. "Pah, jangan minum banyak-banyak kan masih hari Senin cuci darahnya." Dan papa bilang " Halah, besok loh papa udah sembuh." Di dalam pikiran saya, papa saya mungkin sedang berusaha menyemangati dirinya sendiri untuk segera sembuh. Tetapi memang ada maksud Tuhan yang lain. Ia dipanggil pulang tepat sehari setelah dia berkata demikian. Di hari minggu , ia pulang kerumah Bapa di Surga untuk merayakan kesembuhannya.

2. Pada bulan Agustus 2013 , ketika saya kembali ke Jakarta. Saya pernah bercakap-cakap dengan papa . "Pah, akhirnya ya natal kali ini dedek bisa natalan di Jakarta, bareng-bareng mama papa dan keluarga." Ya harusnya tahun itu menjadi tahun pertama kita natalan bareng lagi. Tapi ternyata Tuhan juga punya maksud lain. Tuhan sayang dengan umatNya, maka Ia memanggil pulang mereka untuk merayakan natal bersama-sama di Surga,

3. Kematian itu datangnya tiba-tiba. Tidak ada yang pernah tahu kapan orang kesayangan kita akan dipanggil pulang. Jadi "bersiaplah". Kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun caranya mereka berpulang senantiasa berserah kepadaNya. Percayalah bahwa mereka pulang ke tempat yang tepat, yaitu Rumah Bapa di Surga.

4. Kebersamaan itu sifatnya fana, akan ada waktu kadaluarsanya. Tetapi ketika waktu mereka "pergi" , sesungguhnya itu bukan karena kesalahan kita, tetapi karena waktu kita dengan mereka sudah selesai. Maka pergunakanlah waktumu bersama dengan mereka sebaik-baiknya.

5. Mereka yang akhirnya berpulang dan "hilang" sesungguhnya akan tetap tinggal bersamamu, hanya saja berupa kenangan. Di hatimu yang paling dalam.

Melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan kepada teman-teman yang juga pernah merasakan "kehilangan" , tetap kuat dan tegarlah. Senantiasa berdoa , karena sesungguhnya doa-doamu yang mengalir itulah yang menjadi kekuatan bagi kamu, saya dan mereka semua yang pernah kehilangan.

Rest in love Pa, Happy Birthday My Beloved Father.

We love you, R.Siagian




0 komentar: