Tidak mudah

01.27 Memelisa 0 Comments

Tidak mudah memang melupakanmu. 
Butuh proses yang sepertinya harus agak panjang untuk melupakanmu.

Namun, apalah artinya aku bertahan dalam perasaan yang kamu sendiri pun sudah tak lagi perjuangkan.
Apalah artinya bertahan dalam perasaan yang pada akhirnya hanya membuat rasa tak karuan dalam hati.
Apalah artinya menjaga harapan yang kutahu ujungnya hanya melahirkan sesak dalam dada kemudian.

Tidak mudah memang melupakanmu.
Seseorang yang pernah kukenal dengan perasaan terdalam.
Ah sepertinya aku terjatuh terlalu dalam kali ini.
Orang yang dulu begitu baik, namun nyatanya melukai kemudian.
Dan dengan seenaknya berkata "Yang aku ingin hanya melupakanmu"
Dalam hati aku berkata brengsek  bagaimana mungkin aku tiba-tiba menghilangkanmu dari ingatan?

Tapi sekali lagi, segala hal ternyata sudah berakhir. Kau sudah selayaknya untuk ditinggalkan. Meski membuat luka yang membekas di hati. Hanya saja, barangkali luka ini adalah bagian dari hidupku yang memang harus dijalani.

Aku hanya ingin pindah. Tapi aku tidak bisa secepat yang kau katakan itu brengsek.
Aku pasti akan merangkak sedikit demi sedikit. Dan  melangkahkan kaki dengan langkah kecil. 

Jangan datang lagi! Sekalipun hanya lewat mimpi, aku mohon padamu jangan datang lagi!
Setidaknya sampai semua perasaan ini benar-benar biasa saja kembali.
Kamu sudah memutuskan hal yang telah kujaga dengan sungguh. 



























0 komentar:

Ia adalah

00.31 Memelisa 0 Comments

Batas itu bukan jarak.

Ia hanya seperti kata cukup yang mengisyaratkan sesuatu hanya sampai di sini. 

Batas itu kemudian seperti mengingatkan bahwa, ada masa kita pernah bersama.

Mengingatkan kita bahwa kita pernah mencinta tanpa "batas" itu.

Tapi kini semua tak lagi sama.

Kita sesekali masih saling melihat

Sesekali kita masih saling merindu.

Tapi kita tak berani untuk saling bersentuhan.

Kita masih saling menginginkan, tapi tak ada lagi usaha yang sama seperti waktu itu. 

Kita  masih berdiri di tempat yang sama, tetapi sekedar melambai dari kejauhan pun tidak. 

Kita masih melewati tempat yang sama, tapi hanya kenangan yang tersimpan disana.

Batas mungkin akhirnya bisa dikatakan sebagai pemisah. 

Yang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelerai. 

Yang kemudian membuat kita belajar untuk merenung dan mengambil waktu. 

Tapi ketahui dan sadarilah bahwa batas bukanlah jarak apalagi sampai engkau jadikan sebagai pelarian.

Batas hanyalah sebagian dari kisah hidup kita yang mengatakan cukup, hanya sampai di sini, tidak bisa lagi, tidak sanggup lagi, tidak mampu. 

Dan sederet kata "Tidak" lainnya.

Ia adalah "antara" yang membuat kau dan aku akan sama-sama melihat pada hitam mata kita, lalu kita akan berucap dalam hati " sekian dan terima-kasih"





Hasil gambar untuk jarak antara kita










0 komentar:

Sunyi dan Sendiri

02.25 Memelisa 0 Comments

Punya ruangan kerja sendiri untuk menulis dan membaca adalah sebuah keistimewaan.
Tenang. Sunyi. Senyap . Yang ada hanya saya dan buku harian atau layar komputer.

Dalam menghasilkan suatu karya , saya harus berada dalam mood yang tepat sehingga saya bisa mempersiapkan karya tersebut agar lahir dengan apik.

Pertama adalah kesunyian.
Bagi saya di dalam kesunyian ada sebuah kelonggaran disana. Kelonggaran tersebut akan memberikan kelegaan. Barangkali rasanya seperti saat engkau mendapatkan panggilan alam di pagi hari dan mengeluarkannya di dalam toilet. Tentulah rasanya puas dan lega bukan?!

Kedua adalah kesendirian. Belajar untuk tidak takut ketika sendiri adalah hal yang penting. Karena sering kali di dalam kesendirian, banyak orang merasa ditinggalkan, dikucilkan bahkan akhirnya memilih mati bunuh diri. Padahal bagiku kesendirian adalah waktu luang untuk dapat berbicara kepada dirimu dan hatimu. Engkau akan semakin mengenal, memeluk, bahkan juga sesekali berbenah. Tapi sekali lagi bicara soal berbenah, cenderung banyak orang yang tidak siap untuk "menemukan" setumpuk hal-hal kotor di dalam dirinya. Padahal itu juga adalah bagian dari dirinya.
Sering kali orang ketika sadar bahwa bagian-bagian kotor itu harusnya dibenahi , malahan mereka lari dan mencari sesuatu untuk menutupinya atau bahkan menguburnya dalam-dalam. Padahal harusnya bagian itu diperbaiki!

Dan kemudian saya teringat dengan quote sederhana tentang sunyi dan sendiri ,,

well, there's something really rewarding  about being alone in a room and writing and feeling like you're doing something really special." - Alex Ebert





Hasil gambar untuk being alone





0 komentar:

Menjaga Hati - 2

00.41 Memelisa 0 Comments

Menyelamatkan hubungan yang kandas itu seperti menyelamatkan bangunan yang hampir runtuh.
Ada kemungkinan dalam prosesnya kamu akan tertimpa puing dan terluka.
Atau bahkan mati ...


Sebuah hubungan itu dapat diibaratkan seperti sebuah bangunan. Ketika salah satu bagian dalam bangunan ada yang rusak entah karena tergerus waktu atau terkena badai , proses penyelamatan bangunan rusak dibutuhkan modal yang besar. Modal yang merupakan keberanian , kekuatan dan stok ketahanan emosi yang besar.
Dan satu hal yang harus diingat bahwa bangunan yang sedang coba dibenahi itu bisa roboh kapan saja!

Kita semua tahu betapa banyak hal "bodoh" yang dilakukan manusia atas nama cinta. Kita juga tahu tak sedikit hal-hal indah yang juga dilakukan manusia atas nama cinta. Tetapi satu hal lagi, bahwa dalam masalah hati jangan pernah tak tuntas, sebab akan meninggalkan sesal saat mati!

Buat para perempuan diluar sana yang sedang dan pernah berusaha sebegitu keras menahan fondasi bangunannya, lakukanlah itu sampai tuntas, lakukan segalanya , semampunya. Karena saya sangat tahu , celetukan andai saja dulu lebih menyakitkan ketimbang melakukan hal-hal yang terlihat super bodoh di mata orang lain.

Tetapi hai perempuan , ingatlah untuk selalu hati-hati dengan hatimu. Semoga Sang Pencipta memberimu yang terbaik. Apapun hasil akhirnya, ingatlah perjuanganmu itu pasti akan jadi pelajaran yang berharga. Mungkin bukan untuk sekarang atau 3 bulan lagi atau bahkan bertahun kemudian. Tetapi yakinlah bahwa perjuanganmu akan menjadi cerita yang akan mewarnai kehidupanmu di depan sana,

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

0 komentar: