Sunyi dan Sendiri

02.25 Memelisa 0 Comments

Punya ruangan kerja sendiri untuk menulis dan membaca adalah sebuah keistimewaan.
Tenang. Sunyi. Senyap . Yang ada hanya saya dan buku harian atau layar komputer.

Dalam menghasilkan suatu karya , saya harus berada dalam mood yang tepat sehingga saya bisa mempersiapkan karya tersebut agar lahir dengan apik.

Pertama adalah kesunyian.
Bagi saya di dalam kesunyian ada sebuah kelonggaran disana. Kelonggaran tersebut akan memberikan kelegaan. Barangkali rasanya seperti saat engkau mendapatkan panggilan alam di pagi hari dan mengeluarkannya di dalam toilet. Tentulah rasanya puas dan lega bukan?!

Kedua adalah kesendirian. Belajar untuk tidak takut ketika sendiri adalah hal yang penting. Karena sering kali di dalam kesendirian, banyak orang merasa ditinggalkan, dikucilkan bahkan akhirnya memilih mati bunuh diri. Padahal bagiku kesendirian adalah waktu luang untuk dapat berbicara kepada dirimu dan hatimu. Engkau akan semakin mengenal, memeluk, bahkan juga sesekali berbenah. Tapi sekali lagi bicara soal berbenah, cenderung banyak orang yang tidak siap untuk "menemukan" setumpuk hal-hal kotor di dalam dirinya. Padahal itu juga adalah bagian dari dirinya.
Sering kali orang ketika sadar bahwa bagian-bagian kotor itu harusnya dibenahi , malahan mereka lari dan mencari sesuatu untuk menutupinya atau bahkan menguburnya dalam-dalam. Padahal harusnya bagian itu diperbaiki!

Dan kemudian saya teringat dengan quote sederhana tentang sunyi dan sendiri ,,

well, there's something really rewarding  about being alone in a room and writing and feeling like you're doing something really special." - Alex Ebert





Hasil gambar untuk being alone





0 komentar: