Dari aku yang sedang mendung ---

01.27 Memelisa 0 Comments

Akhir-akhir ini saya banyak merenungkan tentang pilihan-pilihan hidup.
Tentang bagaimana aku memilih untuk mengingat kepada seseorang yang sama di ingatan yang paling pertama ketika aku bangun tidur. Adalah sebuah pilihan untuk membangun rumah bersama, bermain bersama, berjalan berdua bersama, mau tinggal atau pergi.

Tuhan menciptakan manusia dengan freewill. Rasanya seperti Tuhan memberikan manusia untuk menikmati kemerdekaan sejati dalam memilih segala sesuatu dalam jalan hidup manusia tersebut. Kemerdekaan sejati untuk mencintai, memiliki, menyayangi maupun membenci.

Bagiku cinta adalah sebuah pilihan, tetapi jatuh kedalamnya bukanlah sebuah pilihan. Sebab jatuh cinta tidak bisa direncanakan. Cinta kadang tidak berujung, tetapi hendaklah ia dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.

Mengapa begitu, karena apabila kita kerjakan dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati kalaupun cinta itu tidak berujung, tidak akan pernah ada rasa menyesal, ketika pun harus berpisah!
Gambar terkait
Segala sesuatu tidak ada yang kebetulan, segala seuatu bukannya tanpa tujuan. Tidak ada jatuh cinta tanpa tujuan, tidak ada kesedihan tanpa tujuan. Tidak ada bahagia tanpa tujuan. Kalaupun tidak memiliki bukan berarti tidak bahagia. Kalaupun berjarak bukan berarti tidak menikmati keindahan. Karena sesungguhnya bahagia itu muncul saat kita merasa kekurangan, dan menikmati keindahan muncul saat kita bisa menghargai sepi dan hening.

Dan untuk kamu, saya mencintaimu bukan karena suatu hari kita dapat membangun rumah tangga bersama (kalaupun dalam hal ini saya sangat ingin sekali). Saya mencintaimu karena saya sudah lebih dulu dicintai dan ketika aku membagi cinta yang ada padaku kepadamu itu hanyalah bonus.

Saya mencintaimu bukan tanpa ketakutan, sekalipun saya selalu bilang bahwa "saya tidak pernah takut menjalani ini denganmu". Tapi ah sudahlah, semua rasa ini tidak ada yang dapat mendefinisikannya.

Karena saya mencintaimu , dengan semua apa yang ada padamu. Lebihmu , kurangmu.

-Dari aku yang sedang mendung-

0 komentar: