Sebab kamu tahu, bahwa memilihmu adalah .....

Untuk pria yang sekarang bersamaku.

Setiap kali kau bertanya, kenapa kamu ga pilih yang ganteng aja dek? Aku hanya bisa tersenyum dan menggeleng tanpa menjelaskan apapun. Tak lama kemudian kamu akan kembali menanyakan hal yang sama, dengan sedikit perubahan tetapi maknanya sama : Banyak loh diluar sana yang ganteng dek. Lagi-lagi aku hanya tersenyum dan menggeleng tanpa menjelaskan apapun. Lalu kamu kesal sendiri dan mulai membanding-bandingkan dirimu dengan orang-orang yang menurutmu memiliki kelebihan banyak darimu.

Begini, biar kujelaskan biar kamu paham apa yang aku lihat darimu. Kalau kau tidak tampan - menurutku - tentu kini aku tidak akan memilih kamu dan bersamamu. Biar begini - wajahku pun tidak terlalu cantik - tentu aku tetap akan memilih yang tampan - menurutku. Mungkin menurutmu ini terdengar klise. Tapi begitulah yang aku pikirkan. Tampan seorang pria , tidak semata putih kulit, hidung mancung, tubuh tinggi atau segala kelebihan fisik lainnya.

Tidak juga yang memakai mobil atau yang berdompet tebal , seperti yang selalu kamu katakan. Untuk apa berusia tua tetapi cara berpikir dan bertutur kata masih kekanakan? Bukan seperti itu yang aku cari. Percayalah bukan seperti itu. Dan hal-hal seperti itu bukan yang aku cari dari dirimu.

Aku hanya ingin kamu menghargai dirimu. Sungguh, ketampanan seorang pria adalah tentang bagaimana dia bisa menempatkan dan menyadari bahwa dirinya adalah sempurna. Penerimaan atas dirinya sendiri, hal itu jauh lebih sulit dilakukan daripada penerimaan dari orang lain. Yang perlu kamu lakukan hanyalah menerima dirimu, dan percaya bahwa aku menerima dirimu tanpa ada embel-embel dibelakangnya.

Sungguh, aku tidak bodoh saat memutuskan untuk memilihmu. Aku menyukai kamu karena aku menemukan kesederhanaan dalam dirimu. Dan sewajarnya itu sudah menjadi definisi tampan bagiku.

Jangan mempertanyakan lagi. Rawat dan jagalah apa yang kamu miliki. Meski kulitmu tidak lebih putih dari pria lain, hidungmu tidak lebih mancung dari pria lain . Kesemua yang ada pada dirimu sudah membuatmu terlihat tampan, jangan suka merendah lagi.

Sebab kamu tahu, bahwa memilihmu adalah keputusan yang baik yang pernah kulakukan.


-CAM-

Teruntuk Sahabat Baikku

Kamu semakin jauh saja. Jarak seakan merentang tak terkira dan tak terbatas. Kesibukan dari kita masing-masing mulai membunuh kata, suara dan rencana. Kebersamaan ternyata tidak seindah masa-masa remaja dulu. Usia dan pekerjaan mulai merebut hidup kita semua. Semua tiba-tiba menjadi hal-hal yang harus diselesaikan. Kita dipaksa mengabaikan. Kita seakan berubah menjadi manusia yang tak pernah punya waktu senggang untuk lainnya.

Sudahkah kamu menemui dirimu sendiri? Ada banyak orang yang kehilangan diri mereka sendiri, sebab terlalu sibuk bekerja sepanjang hari. Cukup aku yang jauh darimu,jangan sampai asing dengan semua yang kamu punya.
                    Hasil gambar untuk sahabat harapan
Sahabat baikku, yang kini sedang sibuk mengejar impian dan hidup yang lebih mapan. Jangan lupa, bahagia kadang datang dari hal-hal sederhana. Nanti kalau kamu sudah punya waktu senggang, jangan lupa berkabar sekedar membalas pesan sudah lebih dari cukup bagiku. Rindu kadang membuat kita ingin saling sapa, lalu abai sebab merasa asing di kepala dan di hati. Jangan lama-lama begitu ya, jarak dan waktu yang membelenggu sudah terlalu lama menjauhkanmu dari diriku.

Pulanglah menemui dirimu yang tersisa dalam persahabatan kita. Temui rencana dan suara-suara keras yang kita miliki dulu. Bekerja sepenuh hati itu perlu, namun hidup tidak melulu tentang itu. Ada bagian-bagian dari luar dirimu yang menunggu dirimu, merindukanmu bahkan walau hanya sekedar bertegur sapa. Bagian-bagian yang sabar memeluk rindu dan berbagi mimpi bersama. Bagian dari dirimu yang masih kujaga dalam diriku.


Karya Penebusan

Tulisan ini berdasarkan pada Yohanes 9 : 1-11 dengan judul perikop "Orang yang buta sejak lahirnya."

1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.
2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya : "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"
3 Jawab Yesus :" Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan -pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.
4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.
5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi
7 dan berkata kepadanya :" Pergilah basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artuinya :" Yang diutus." Maka pergilah orang itu , ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.
8 Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata :" Bukankah dia ini , yang selalu mengemis?"
9 Ada yang berkata :"Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata :"Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata : "Benar, Akulah itu."
10 Kata mereka kepadanya :"Bagaimana matamu menjadi melek?"
11 Jawabnya :"Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku :Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat."

Sama seperti orang buta yang disembuhkan oleh Tuhan , demikian juga dengan kita. Bagaimana pun dan apa pun keadaan kita, Tuhan pasti dapat menyembuhkan dan memulihkan kita.
Asalkan kita mau dengan rendah hati dan rendah diri datang kepada-Nya. Kita yang dulu telah berdosa telah diselamatkan oleh kematianNya di kayu salib.
Kasih mana lagi yang begitu tulus, begitu mulia selain daripada karya penebusan Kristus di kayu salib.
Jangan pernah jauh dan renggangkan peganganmu dan hubunganmu kepada Tuhan. 
Karena hanya dari Dia lah, segala penghiburan, kekuatan, sukacita dan damai sejahtera sejati datang. Sebab hanya Dia lah Pribadi yang dapat memuaskan setiap kebutuhan hatimu.

Datang kepada-Nya , serahkan seluruh hidupmu bukan sedikit, sebagian atau setengahnya tetapi serahkan SEMUANYA. 
Biarkan Dia berdaulat penuh atas hidupmu, dan kau akan lihat bagaimana Dia merubah hidupmu.
Dan memakai engkau untuk menyatakan pekerjaan-pekerjaan Allah yang besar melalui hidupmu, agar dapat membuat mereka yang belum percaya menjadi percaya.

Biarlah hidupmu menjadi kesaksian bagi banyak orang. Sehingga semua lidah mengaku dan semua lutut bertelut bahwa Yesuslah Tuhan dan Juruselamat bagi umat manusia.

KEEP FAITH!

Pribadi yang sama

Ayub 23 : 10 
Karena Ia tahu jalan hidupku ; seandainya Ia menguji aku , aku akan timbul seperti emas.

Ayub 23 : 11
Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalanNya dan tidak menyimpang.

Ayub 23 : 12
Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.

Belajar dari Ayub yang adalah orang saleh pada zamannya pun tidak luput dari uji dan pemurnian Tuhan. Namun setelah proses uji dan pemurnian tersebut kita bisa lihat bagaimana hidup Ayub dipulihkan oleh Tuhan. Sama seperti emas dan perak, harus melalui proses pengujian dan pemurnian untuk bisa menjadi logam indah dan mulia. Tentunya proses pemurnian dan penempaan itu tidak enak dan sangat menyakitkan, tapi sekali lagi mari kita lihat bagaimana hasil akhir yang ditimbulkan oleh proses pemurnian tersebut.

Demikian juga dengan kita sebagai umat pilihan Allah , pastinya tidak akan luput dari proses uji dan pemurnian dari Tuhan. Sebab dari awal pun Tuhan tidak pernah berjanji bahwa dengan mengikut Dia hidup selalu berjalan mulus dan indah, Tuhan tidak pernah menjanjikan perjalanan hidup yang mulus tanpa masalah, melainkan Ia berjanji akan selalu menyertai, memberikan kekuatan dan jalan keluar bagi setiap masalah kita. Ia tidak pernah menjanjikan samudra yang tenang di sepanjang pelayaran hidup, tetapi Ia menjanjikan ada pelabuhan indah bagi siapa saja yang tetap setia bertahan kepadaNya.

Hasil gambar untuk hope in god

Tak jarang proses uji dan pemurnian tersebut malah membuat kita menjadi putus asa dan menyerah. Merasa tak sanggup lagi menjalani hidup, mengambil jalan pintas atau bahkan memutuskan untuk mengakhiri hidup. Tapi ketahuilah bahwa Dia memakai berbagai kesulitan dalam hidup kita untuk menyingkirkan kepercayaan kita pada diri sendiri, pada kebanggaan diri, pada sandaran akan dunia dan semua hal duniawi yang kita andalkan selama ini. Karena sesungguhnya tak jarang bukan Tuhan yang menjadi sandaran kita ketika sedang dalam proses pemurnian, melainkan hal-hal duniawi yang kita percayai.

Jika sepertinya Allah diam dan membisu selama proses pemurnian berlangsung, sebenarnya Dia sedang mengajar kita untuk semakin bertumbuh kuat dalam iman dan pengharapan kepada-Nya. Agar kita benar-benar menyadari dan melihat bahwa ada Pribadi yang tak pernah lepas tangan dari perjalanan hidup kita.

Penderitaan dan masalah adalah salah satu cara untuk membentuk karakter yang bersandar penuh kepada Tuhan. Jadi kalau kita mulai merasa putus asa dan tidak ada jalan keluar, ingatlah berkat-berkat Tuhan yang pernah kita terima selama hidup kita. Bukankah itu semua lebih dari cukup ? Bahkan lebih dari apa yang pernah kita minta dan bayangkan. 

Ketika ragu mulai datang dalam hidupmu, ingatlah bahwa Tuhan yang menolongmu kemarin masih tetap sama. Ia masih pribadi yang sama tetap memelihara,menguatkan dan menyertaimu sepanjang hidupmu.

Tetap bertumbuh didalam Tuhan, 
Teruslah mengenal Tuhanmu dengan baik.

Hasil gambar untuk hope in god

:)

Sayang dan Sungguh-sungguh

Beberapa hari terakhir percakapan kami adalah tentang sayang. Bagaimana kami membedah konsep sayang dan melihat bagaimana kami berdua mengekspresikan sayang tersebut terhadap satu sama lain. Kami memang tidak terlalu suka menggunakan kata cinta. Sebab bagi kami kata cinta terlalu sensual. Dan bagi kami kata cinta itu tidak penuh seperti kata sayang. 

Aku sayang kamu sungguh-sungguh

Adalah sebuah kalimat terbaik yang biasanya sering kami kirimkan di malam hari sebelum tidur. Sebuah kalimat pendek yang bukan hanya dikirim karena telah menjadi kebiasaan. Melainkan kami selalu memaknainya diam-diam dalam hati kami masing-masing. 

Saya ingin mengajak kalian semua untuk membedah kalimat "Aku sayang kamu sungguh-sungguh". Didalam kalimat tersebut ada dua konsep , yaitu "Sayang" dan "Sungguh-sungguh".

Sayang,,,
Saya belajar untuk memahami kalimat ini secara lebih luas. Sayang itu seperti langit, luas tak terhingga dan indah. Sayang itu seperti semesta, tak terhingga, ada berbagai macam rupa didalamnya tetapi tetap berada dalam keseimbangan.
Sepertinya sayang terlilhat seperti sesuatu yang tidak terbatas bagi kami. Tapi sebenarnya kami masih terbatas. Hal yang membatasi kami adalah mata. Bagaimana ketika kami tidak saling melihat dan berjarak tapi kami harus yakin bahwa kami saling sayang. Kemudian konsep sayang ini berkembang diam-diam menjadi tidak saling menuntut, saling menerima satu sama lain baik itu masa lalu, masa sekarang maupun masa depan.

Saya sering katakan padanya bahwa saya mau menyayangi seperti Ayah dan Ibu saya. Bagaimana mereka mengarungi kehidupan rumah tangga selama ini. Bagaimana mereka terus memberi melalui kekurangan mereka. Tetapi apakah sayang saya sudah seperti Ayah dan Ibu ? Itu masih menjadi pertanyaan dan proses serta waktu yang akan menjawabnya. Saya berani jamin bahwa Ayah dan Ibu sudah punya penghayatan yang lebih dalam tentang arti sayang dan menyayangi.

Sungguh-sungguh,,,
Saya mengartikan sungguh-sungguh dengan sepenuh hati. Tidak hanya di mulut. Melainkan segenap pikiran, akal dan perasaan menyadari dengan penuh. Sulit  ? Tentu saja iya. Tapi kita harus belajar untuk bisa sungguh-sungguh.
Ayah saya bilang, sungguh-sungguh lah selalu dalam hidup. Bukan hanya di dalam masalah percintaan tetapi dalam seluruh aspek kehidupan.

Sungguh-sungguh itu tidak complain , kata ayah.

Jadi, "sayang kamu sungguh-sungguh" tidak lagi menjadi kalimat biasa. Tetapi ini menjadi pengingat bagi kami. Mengingatkan kami untuk mulai melakukan kalimat pendek tersebut dengan sungguh.

Berbuat Baik ?

Adakah dari kita yang belum pernah melukai hati orang lain ?
Adakah dari kita yang belum pernah dilukai oleh orang lain ?
Baik melukai maupun dilukai dengan kata-kata kasar, perbuatan ataupun sikap hati yang tidak menyenangkan.

Image result for luka hati
Sadarkah kita kalau sebenarnya tak jarang kita suka sekali berlaku seolah-olah dilukai oleh orang padahal yang terjadi adalah kita sama-sama saling melukai ?!

Sadarkah kita bahwa luka didalam hati mengakibatkan kedamaian dan ketenangan terusik ?!
Sadarkah kita bahwa luka tersebut mengakibatkan terhapusnya semua rekam jejak kebaikan yang pernah kita terima dari orang tersebut dan juga sebaliknya ?!

"Sedikit perbuatan jahat adalah sebuah pelanggaran besar - Hannah More"

Lalu apa yang dapat kita lakukan ? Untuk tidak melukai orang lain dan merasa dilukai orang lain .
Kita bisa untuk selalu berbuat baik.

"Hendaklah kalian baik hati dan berbelas kasihan seorang terhadap yang lain." Efesus 4 :32
"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik,..." Galatia 6:9-10a

Mengapa harus berbuat baik? Bukankah ketika kita berbuat baik orang lain belum tentu merespon dengan baik pula ? Secara manusia wajar kita berpikir seperti itu tetapi bukankah Tuhan sendiri yang memerintahkan kita untuk tetap dan selalu berbuat baik selama masih ada kesempatan.

Sulit ?! Iya memang.

Maka dari itu berdoalah! Minta tolong kepada Tuhan untuk menguatkan dan memampukan kita melakukan kebaikan demi kebaikan setiap harinya. Minta tolong kepada Tuhan untuk selalu melembutkan hati kita ketika kemarahan, kesulitan, kepahitan melanda kita.
Minta Tuhan untuk melembutkan hati kita agar kita mampu memaafkan dan meminta maaf satu dengan yang lain.

"Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku! Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat." Mazmur 141 : 3-4

Sadarilah bahwa kita hidup di dalam dunia yang semakin hari kasih semakin dingin terasa. Dimana setiap orang akan mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan sesamanya. Jangan sampai kita ikut terbawa arus dunia ini dan menjadi tawar hati. Melainkan biarlah kita senantiasa memancarkan kasih yang dari Tuhan kepada sesama.
Sebab hanya kasih murni dari Tuhan lah yang sanggup dan mampu mengubahkan, memulihkan, menghangatkan dan memberi damai sejahtera bagi setiap hati manusia.

Selalu berbuat baiklah, baik dari perkataan, perbuatan, maupun sikap hati. Karena inilah hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk menolong dan memulihkan sesama.


"Berserah"

"Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"
"Jadilah padaku seperti yang Kau ingini."
"Silahkan ambil apa saja Tuhan, kalau yang ada pada saya membuat saya lalai untuk mencari-Mu."

Ketiga penggalan kalimat tersebut, saya dapatkan tepat kemarin ketika sedang melayani di gereja. Tetiba teringat dengan berbagai untaian doa, permohonan dan apa saja yang telah saya dapatkan dalam hidup ini.

Jujur saja saya belum benar-benar berani dengan tulus berkomitmen seperti penggalan kalimat-kalimat di atas. Saya masih terlalu pengecut untuk mendapatkan yang tidak sesuai dengan kehendak saya, juga masih takut untuk kehilangan banyak hal di dunia ini. Karena kenyataannya sisi duniawi ini memang menyenangkan.
Image result for surrender

Akhirnya sampailah saya pada sebuah perenungan mengenai cinta. Kesungguhan cinta saya kepada Sang Pencipta. Mulai-lah saya pertanyakan. Saya mendapati bahwa berkata "BERSERAH dan TERSERAH" pada Sang Empunya Hidup bukanlah hal yang mudah. Sungguh saya masih seringkali berjalan dengan keinginan dan kehendak saya sendiri.

Tetapi, bukankah kadang hidup memang tidak rasional? Untuk itu saya terus belajar untuk menaruh IMAN bahwa APAPUN yang terjadi dalam hidup saya bahkan ketika mimpi dan impian harus terbunuh, itu adalah HAL TERBAIK. Tentu saja ini akan sangat menguras kerendahan hati dan keberanian yang luar biasa. Dan sangat membutuhkan penyerahan diri serta kepercayaan yang UTUH kepada Sang Pencipta.

Tetapi sekali lagi, saya terus berusaha dan akan tetap percaya bahwa rancangan-rancangan yang ada pada-Nya mengenai saya adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, dan Dia akan memberikan kepada saya hari depan yang penuh harapan.