Menjaga Hati - 2

Menyelamatkan hubungan yang kandas itu seperti menyelamatkan bangunan yang hampir runtuh.
Ada kemungkinan dalam prosesnya kamu akan tertimpa puing dan terluka.
Atau bahkan mati ...


Sebuah hubungan itu dapat diibaratkan seperti sebuah bangunan. Ketika salah satu bagian dalam bangunan ada yang rusak entah karena tergerus waktu atau terkena badai , proses penyelamatan bangunan rusak dibutuhkan modal yang besar. Modal yang merupakan keberanian , kekuatan dan stok ketahanan emosi yang besar.
Dan satu hal yang harus diingat bahwa bangunan yang sedang coba dibenahi itu bisa roboh kapan saja!

Kita semua tahu betapa banyak hal "bodoh" yang dilakukan manusia atas nama cinta. Kita juga tahu tak sedikit hal-hal indah yang juga dilakukan manusia atas nama cinta. Tetapi satu hal lagi, bahwa dalam masalah hati jangan pernah tak tuntas, sebab akan meninggalkan sesal saat mati!

Buat para perempuan diluar sana yang sedang dan pernah berusaha sebegitu keras menahan fondasi bangunannya, lakukanlah itu sampai tuntas, lakukan segalanya , semampunya. Karena saya sangat tahu , celetukan andai saja dulu lebih menyakitkan ketimbang melakukan hal-hal yang terlihat super bodoh di mata orang lain.

Tetapi hai perempuan , ingatlah untuk selalu hati-hati dengan hatimu. Semoga Sang Pencipta memberimu yang terbaik. Apapun hasil akhirnya, ingatlah perjuanganmu itu pasti akan jadi pelajaran yang berharga. Mungkin bukan untuk sekarang atau 3 bulan lagi atau bahkan bertahun kemudian. Tetapi yakinlah bahwa perjuanganmu akan menjadi cerita yang akan mewarnai kehidupanmu di depan sana,

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Menjaga Hati

Cinta itu akan indah pada waktunya....
Cinta itu akan datang pada waktunya....


Itu adalah sebagian keyakinan saya sebelum negara api menyerang  pada akhirnya saya melakukan evaluasi hati .

Evaluasi hati adalah istilah yang saya gunakan ketika saya hanya ingin sendiri dan berusaha untuk "mendengarkan" hati saya. 

Tetapi sebelum saya bisa "mendengarkan" hati saya, saya mengobrol dengan beberapa orang yang saya anggap punya pemikiran dan masukan yang bagus untuk masalah yang sedang saya hadapi. Karena kalau saya salah orang , maka yang ada saya hanya dikompori. Setelah mengumpulkan beberapa pemikiran dan masukan selanjutnya saya akan duduk. 

.... Tenang.....

Dan mulai mendengarkan hati saya.

Hati tidak bisa dibohongi kawan, dia adalah dirimu yang utuh tetapi tersembunyi dan sering kali terabaikan olehmu. Hati itu seperti seorang sahabat, yang tidak hanya akan mendengarkan ceritamu tetapi ia juga dapat berbicara denganmu , kau hanya perlu lebih peka untuk dapat mendengarnya. Ia juga dapat memberikan nasihat yang paling baik untukmu, percayalah ia tidak akan membiarkanmu jatuh dan memberikan pilihan yang salah. Ia akan berusaha semampunya agar kau tidak melakukan kesalahan. 

Hati begitu sederhana, tidak pernah menuntut tidak pernah memaksa. 
Yang perlu saya dan lakukan adalah mendengarkannya.

Sejujurnya, untuk masalah tertentu saya memilih untuk mendengarkannya. Walaupun dalam banyak hal , saya sering bandel dan suka semaunya sendiri. Tapi saya harus pastikan, tidak bandel untuk kali ini. Kali ini saya harus taat. Saya harus mau mengalah dengan mengambil waktu tenang dan mendengarkan hati saya yang sebenarnya. Dan saya harap kamu pun begitu.

Dulu saya pernah menulis tentang " patah hati" , dan memberikan saran bahwa dengan patah hati kita sedang diajarkan untuk membalut hati. Saya dengan gamblang dan gampang menuliskan beberapa cara membalut hati. Tetapi sekarang sepertinya saya kelabakan.

Maka saya sedang berusaha menyemangati diri saya sendiri dengan 

" BERHENTILAH SAKITI HATIMU SENDIRI "
" YOU DESERVE TO BE HAPPY "

Lalu bagaimana dengan kamu ?

Cobalah sekali-kali ajak hatimu mengobrol dan dengarkanlah dia.

Lebih baik menunggu-waktu yang tepat-supaya bertemu hati yang tepat!

Dan karena perjalanan ini saya mulai mengerti sedikit demi sedikit tentang pesan Tuhan , "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."

Saya dan kamu punya sebuah amanat untuk menjaga hati kita masing-masing. Bukan malah menitipkan sembarangan kepada orang tidak tepat lain

Deskripsi,,,

Berapa banyak tulisan yang telah saya buat tentangmu?
Berapa banyak memori yang telah terpakai untuk menyimpan semua tentang kita?

Lalu kemudian saya berpikir sejenak , kapan saya akan berhenti menulis tentangmu , kapan saya akan berhenti berharap tentang kita - Tentu saya tidak tahu jawabannya. Bahkan mungkin saja saya tidak akan pernah berhenti untuk menulis tentangmu, dan didalam kedalaman hati tidak akan pernah berhenti berharap tentang kita.

Kecuali jika rasa ini berubah. Hati ini punah.

Hubungan antara dua insan manusia memang tidak mudah. Mungkin keinginan kita menyatukan dua menjadi satu terlalu terburu. Tetapi sunggu mencintai orang itu sungguh menyebalkan. Banyak hal yang membuat kamu akan mulai berkompromi segala sesuatu dengan mengatasnamakan cinta. Atau sering juga kita kenal dengan cinta itu memang butuh suatu  banyak pengorbanan.

Jujur saja mungkin tak ada yang bisa mengerti tentang cinta. Tak ada yang bisa mengartikan dan menggambarkan dengan jelas bagaimana cinta itu. Tidak ada yang bisa kecuali kita menuliskannya. Menuliskan apa yang kita rasa , seperti saya lebih banyak  menulis tentangmu dan tentang kita daripada mengartikannya kepadamu. Tapi sekali lagi tulisan tak selalu dapat melukiskan dan menyampaikan tentang maksud hati sesungguhnya. Karena bahasa terlalu terbatas.

Tak perlu lagi hamburan kata sayang, pengakuan cinta yang terlalu vulgar. Karena cinta hanya kita yang bisa merasakannya. Jahatnya cinta itu adalah dia terasa diam-diam jauh begitu dalam di hati.
Mungkin kalau kelak aku jatuh cinta lagi, aku tidak mau mengungkapkannya. Aku sebut ini sebagai mencintai secara dewasa.

Jadi apa itu mencintai secara dewasa, melakukan cinta yang tidak hanya di bibir saja. 

Hati yang Luka

Tuhan, aku mau taruh setiap hati yang luka ke dalam tanganMu.

Pulihkan atau hancurkan saja hati ini sekalian, 

Lalu bentuk kembali dengan yang baru, seturut dengan kehendakMu.

Hai, hati ku yang sedang luka. Aku tidak mengabaikanmu. Aku akan memelukmu, membalutmu, merawatmu sampai kamu sembuh.  

Aku akan bawa kamu kepada Ahlinya yang dapat menyembuhkan, memulihkan setiap hati yang luka termasuk kamu.

                                           Hasil gambar untuk hati

Kalau kamu luka berarti kamu sedang dalam proses. Proses untuk beranjak dewasa, proses untuk menjadi lebih kuat dari yang sebelumnya. 

Tumbuhlah sayang, tumbuhlah menjadi hati yang kuat ya.

Sekalipun sedang dalam luka dan patah, jangan pernah menyerah ya. 

Mencintailah lebih banyak, mengasihi lebih banyak , memberi lebih banyak.

Bukankah kasih mengalahkan segala sesuatu ?

Lakukanlah itu dengan lebih sungguh, lebih penuh.

Sekali lagi, hati yang luka kamu tidak sendirian!

Kita melewati ini bersama ya..







He is So Good

1 Korintus 15 : 55 - 58
"Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut di manakah sengatmu?"
"Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat."
"tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita."
"Karena itu saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."

Melisa bersyukur bahwa bahan saat teduh hari ini kembali menguatkan dan mengingatkan melisa bahwa Tuhan telah terlebih dahulu menang melewati segala kuasa maut dan badai hidup ini. Jadi kalau melisa merasa lemah dalam menjalani hidup ini, apabila melisa tetap memandang dan berharap hanya kepada Tuhan dan bukan kepada manusia maka Tuhan akan turun tangan dan memberikan jalan keluar.

Melalui nats ini melisa kembali diingatkan bahwa Tuhan memang tidak janji jalan akan selalu rata, ikut Tuhan ga selalu hidup enak, tetapi Tuhan janji bahwa akan selalu memberikan kekuatan untuk dapat melalui setiap badai hidup ini. Sebab hanya kekuatan dan bersandar pada Tuhan sajalah yang akan membuat kita semua mampu untuk tetap berdiri teguh melewati dan menjalani setiap episode-episode kehidupan.

Mungkin saat ini belum kelihatan apa-apa, mungkin saat ini kaya ga terjadi apa-apa, atau mungkin saat ini kelihatannya Tuhan diam saja tidak melakukan apa-apa. Tapi disaat seperti inilah iman percaya kita diuji. Seperti kaya Ayub "Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"

Tetap berdoa, tetap memandang kepada Tuhan, tetap menyembah dan tetap percaya bahwa Ia turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Jangan kasih kendor kalau dalam bahasa anak sekarang.

Aaah, Tuhan sungguh Engkau unik dan penuh kuasa memakai segala hal bahkan hal yang tidak pernah aku pikirkan sama sekali untuk mengingatkan aku kembali kepadaMu.

Sebab kamu tahu, bahwa memilihmu adalah .....

Untuk pria yang sekarang bersamaku.

Setiap kali kau bertanya, kenapa kamu ga pilih yang ganteng aja dek? Aku hanya bisa tersenyum dan menggeleng tanpa menjelaskan apapun. Tak lama kemudian kamu akan kembali menanyakan hal yang sama, dengan sedikit perubahan tetapi maknanya sama : Banyak loh diluar sana yang ganteng dek. Lagi-lagi aku hanya tersenyum dan menggeleng tanpa menjelaskan apapun. Lalu kamu kesal sendiri dan mulai membanding-bandingkan dirimu dengan orang-orang yang menurutmu memiliki kelebihan banyak darimu.

Begini, biar kujelaskan biar kamu paham apa yang aku lihat darimu. Kalau kau tidak tampan - menurutku - tentu kini aku tidak akan memilih kamu dan bersamamu. Biar begini - wajahku pun tidak terlalu cantik - tentu aku tetap akan memilih yang tampan - menurutku. Mungkin menurutmu ini terdengar klise. Tapi begitulah yang aku pikirkan. Tampan seorang pria , tidak semata putih kulit, hidung mancung, tubuh tinggi atau segala kelebihan fisik lainnya.

Tidak juga yang memakai mobil atau yang berdompet tebal , seperti yang selalu kamu katakan. Untuk apa berusia tua tetapi cara berpikir dan bertutur kata masih kekanakan? Bukan seperti itu yang aku cari. Percayalah bukan seperti itu. Dan hal-hal seperti itu bukan yang aku cari dari dirimu.

Aku hanya ingin kamu menghargai dirimu. Sungguh, ketampanan seorang pria adalah tentang bagaimana dia bisa menempatkan dan menyadari bahwa dirinya adalah sempurna. Penerimaan atas dirinya sendiri, hal itu jauh lebih sulit dilakukan daripada penerimaan dari orang lain. Yang perlu kamu lakukan hanyalah menerima dirimu, dan percaya bahwa aku menerima dirimu tanpa ada embel-embel dibelakangnya.

Sungguh, aku tidak bodoh saat memutuskan untuk memilihmu. Aku menyukai kamu karena aku menemukan kesederhanaan dalam dirimu. Dan sewajarnya itu sudah menjadi definisi tampan bagiku.

Jangan mempertanyakan lagi. Rawat dan jagalah apa yang kamu miliki. Meski kulitmu tidak lebih putih dari pria lain, hidungmu tidak lebih mancung dari pria lain . Kesemua yang ada pada dirimu sudah membuatmu terlihat tampan, jangan suka merendah lagi.

Sebab kamu tahu, bahwa memilihmu adalah keputusan yang baik yang pernah kulakukan.


-CAM-

Teruntuk Sahabat Baikku

Kamu semakin jauh saja. Jarak seakan merentang tak terkira dan tak terbatas. Kesibukan dari kita masing-masing mulai membunuh kata, suara dan rencana. Kebersamaan ternyata tidak seindah masa-masa remaja dulu. Usia dan pekerjaan mulai merebut hidup kita semua. Semua tiba-tiba menjadi hal-hal yang harus diselesaikan. Kita dipaksa mengabaikan. Kita seakan berubah menjadi manusia yang tak pernah punya waktu senggang untuk lainnya.

Sudahkah kamu menemui dirimu sendiri? Ada banyak orang yang kehilangan diri mereka sendiri, sebab terlalu sibuk bekerja sepanjang hari. Cukup aku yang jauh darimu,jangan sampai asing dengan semua yang kamu punya.
                    Hasil gambar untuk sahabat harapan
Sahabat baikku, yang kini sedang sibuk mengejar impian dan hidup yang lebih mapan. Jangan lupa, bahagia kadang datang dari hal-hal sederhana. Nanti kalau kamu sudah punya waktu senggang, jangan lupa berkabar sekedar membalas pesan sudah lebih dari cukup bagiku. Rindu kadang membuat kita ingin saling sapa, lalu abai sebab merasa asing di kepala dan di hati. Jangan lama-lama begitu ya, jarak dan waktu yang membelenggu sudah terlalu lama menjauhkanmu dari diriku.

Pulanglah menemui dirimu yang tersisa dalam persahabatan kita. Temui rencana dan suara-suara keras yang kita miliki dulu. Bekerja sepenuh hati itu perlu, namun hidup tidak melulu tentang itu. Ada bagian-bagian dari luar dirimu yang menunggu dirimu, merindukanmu bahkan walau hanya sekedar bertegur sapa. Bagian-bagian yang sabar memeluk rindu dan berbagi mimpi bersama. Bagian dari dirimu yang masih kujaga dalam diriku.