Sayang dan Sungguh-sungguh

Beberapa hari terakhir percakapan kami adalah tentang sayang. Bagaimana kami membedah konsep sayang dan melihat bagaimana kami berdua mengekspresikan sayang tersebut terhadap satu sama lain. Kami memang tidak terlalu suka menggunakan kata cinta. Sebab bagi kami kata cinta terlalu sensual. Dan bagi kami kata cinta itu tidak penuh seperti kata sayang. 

Aku sayang kamu sungguh-sungguh

Adalah sebuah kalimat terbaik yang biasanya sering kami kirimkan di malam hari sebelum tidur. Sebuah kalimat pendek yang bukan hanya dikirim karena telah menjadi kebiasaan. Melainkan kami selalu memaknainya diam-diam dalam hati kami masing-masing. 

Saya ingin mengajak kalian semua untuk membedah kalimat "Aku sayang kamu sungguh-sungguh". Didalam kalimat tersebut ada dua konsep , yaitu "Sayang" dan "Sungguh-sungguh".

Sayang,,,
Saya belajar untuk memahami kalimat ini secara lebih luas. Sayang itu seperti langit, luas tak terhingga dan indah. Sayang itu seperti semesta, tak terhingga, ada berbagai macam rupa didalamnya tetapi tetap berada dalam keseimbangan.
Sepertinya sayang terlilhat seperti sesuatu yang tidak terbatas bagi kami. Tapi sebenarnya kami masih terbatas. Hal yang membatasi kami adalah mata. Bagaimana ketika kami tidak saling melihat dan berjarak tapi kami harus yakin bahwa kami saling sayang. Kemudian konsep sayang ini berkembang diam-diam menjadi tidak saling menuntut, saling menerima satu sama lain baik itu masa lalu, masa sekarang maupun masa depan.

Saya sering katakan padanya bahwa saya mau menyayangi seperti Ayah dan Ibu saya. Bagaimana mereka mengarungi kehidupan rumah tangga selama ini. Bagaimana mereka terus memberi melalui kekurangan mereka. Tetapi apakah sayang saya sudah seperti Ayah dan Ibu ? Itu masih menjadi pertanyaan dan proses serta waktu yang akan menjawabnya. Saya berani jamin bahwa Ayah dan Ibu sudah punya penghayatan yang lebih dalam tentang arti sayang dan menyayangi.

Sungguh-sungguh,,,
Saya mengartikan sungguh-sungguh dengan sepenuh hati. Tidak hanya di mulut. Melainkan segenap pikiran, akal dan perasaan menyadari dengan penuh. Sulit  ? Tentu saja iya. Tapi kita harus belajar untuk bisa sungguh-sungguh.
Ayah saya bilang, sungguh-sungguh lah selalu dalam hidup. Bukan hanya di dalam masalah percintaan tetapi dalam seluruh aspek kehidupan.

Sungguh-sungguh itu tidak complain , kata ayah.

Jadi, "sayang kamu sungguh-sungguh" tidak lagi menjadi kalimat biasa. Tetapi ini menjadi pengingat bagi kami. Mengingatkan kami untuk mulai melakukan kalimat pendek tersebut dengan sungguh.

Berbuat Baik ?

Adakah dari kita yang belum pernah melukai hati orang lain ?
Adakah dari kita yang belum pernah dilukai oleh orang lain ?
Baik melukai maupun dilukai dengan kata-kata kasar, perbuatan ataupun sikap hati yang tidak menyenangkan.

Image result for luka hati
Sadarkah kita kalau sebenarnya tak jarang kita suka sekali berlaku seolah-olah dilukai oleh orang padahal yang terjadi adalah kita sama-sama saling melukai ?!

Sadarkah kita bahwa luka didalam hati mengakibatkan kedamaian dan ketenangan terusik ?!
Sadarkah kita bahwa luka tersebut mengakibatkan terhapusnya semua rekam jejak kebaikan yang pernah kita terima dari orang tersebut dan juga sebaliknya ?!

"Sedikit perbuatan jahat adalah sebuah pelanggaran besar - Hannah More"

Lalu apa yang dapat kita lakukan ? Untuk tidak melukai orang lain dan merasa dilukai orang lain .
Kita bisa untuk selalu berbuat baik.

"Hendaklah kalian baik hati dan berbelas kasihan seorang terhadap yang lain." Efesus 4 :32
"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik,..." Galatia 6:9-10a

Mengapa harus berbuat baik? Bukankah ketika kita berbuat baik orang lain belum tentu merespon dengan baik pula ? Secara manusia wajar kita berpikir seperti itu tetapi bukankah Tuhan sendiri yang memerintahkan kita untuk tetap dan selalu berbuat baik selama masih ada kesempatan.

Sulit ?! Iya memang.

Maka dari itu berdoalah! Minta tolong kepada Tuhan untuk menguatkan dan memampukan kita melakukan kebaikan demi kebaikan setiap harinya. Minta tolong kepada Tuhan untuk selalu melembutkan hati kita ketika kemarahan, kesulitan, kepahitan melanda kita.
Minta Tuhan untuk melembutkan hati kita agar kita mampu memaafkan dan meminta maaf satu dengan yang lain.

"Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku! Jangan condongkan hatiku kepada yang jahat." Mazmur 141 : 3-4

Sadarilah bahwa kita hidup di dalam dunia yang semakin hari kasih semakin dingin terasa. Dimana setiap orang akan mementingkan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan sesamanya. Jangan sampai kita ikut terbawa arus dunia ini dan menjadi tawar hati. Melainkan biarlah kita senantiasa memancarkan kasih yang dari Tuhan kepada sesama.
Sebab hanya kasih murni dari Tuhan lah yang sanggup dan mampu mengubahkan, memulihkan, menghangatkan dan memberi damai sejahtera bagi setiap hati manusia.

Selalu berbuat baiklah, baik dari perkataan, perbuatan, maupun sikap hati. Karena inilah hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk menolong dan memulihkan sesama.


"Berserah"

"Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?"
"Jadilah padaku seperti yang Kau ingini."
"Silahkan ambil apa saja Tuhan, kalau yang ada pada saya membuat saya lalai untuk mencari-Mu."

Ketiga penggalan kalimat tersebut, saya dapatkan tepat kemarin ketika sedang melayani di gereja. Tetiba teringat dengan berbagai untaian doa, permohonan dan apa saja yang telah saya dapatkan dalam hidup ini.

Jujur saja saya belum benar-benar berani dengan tulus berkomitmen seperti penggalan kalimat-kalimat di atas. Saya masih terlalu pengecut untuk mendapatkan yang tidak sesuai dengan kehendak saya, juga masih takut untuk kehilangan banyak hal di dunia ini. Karena kenyataannya sisi duniawi ini memang menyenangkan.
Image result for surrender

Akhirnya sampailah saya pada sebuah perenungan mengenai cinta. Kesungguhan cinta saya kepada Sang Pencipta. Mulai-lah saya pertanyakan. Saya mendapati bahwa berkata "BERSERAH dan TERSERAH" pada Sang Empunya Hidup bukanlah hal yang mudah. Sungguh saya masih seringkali berjalan dengan keinginan dan kehendak saya sendiri.

Tetapi, bukankah kadang hidup memang tidak rasional? Untuk itu saya terus belajar untuk menaruh IMAN bahwa APAPUN yang terjadi dalam hidup saya bahkan ketika mimpi dan impian harus terbunuh, itu adalah HAL TERBAIK. Tentu saja ini akan sangat menguras kerendahan hati dan keberanian yang luar biasa. Dan sangat membutuhkan penyerahan diri serta kepercayaan yang UTUH kepada Sang Pencipta.

Tetapi sekali lagi, saya terus berusaha dan akan tetap percaya bahwa rancangan-rancangan yang ada pada-Nya mengenai saya adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, dan Dia akan memberikan kepada saya hari depan yang penuh harapan.

Sebuah Perenungan

Saya memiliki mimpi! Semua orang memiliki mimpi! Semua orang boleh bermimpi! Dan sudah seyogyanya semua orang HARUS bermimpi!
Kenapa kita harus bermimpi ? Karena dengan bermimpi kita sudah pasti sedang membayangkan segala hal yang ingin kita raih, bahkan tujuan hidup juga.
Image result for dreaming

Lalu bagaimana dengan saya ? Saya memiliki mimpi yang banyak. Dan yang akan saya ceritakan disini adalah, mimpi terbaru saya. 

Dimulai dari awal tahun 2016 ketika saya menyusun resolusi hidup di tahun ini. Saya merencanakan dan memimpikan bahwa di tahun 2016 saya akan memaksimalkan potensi diri saya dan memulai melamar pekerjaan baru. Sehingga di tahun 2017 saya sudah berada di tempat kerja baru , dengan suasana, tantangan dan teman-teman yang baru. Lalu apa yang terjadi kemudian ? 
Dari sekian banyak lamaran pekerjaan yang saya apply , puji Tuhan hampir semuanya saya diizinkan Tuhan sampai di tes wawancara akhir. Dan ada salah satu intansi pemerintah yang sungguh saya tidak pernah menduga bahwa saya akan  mencapai sampai tes akhir. Optimis ? Jelas! Saya sangat optimis untuk bisa masuk kesana, karena seluruh rangkaian tes sudah saya lalui dengan baik.

Namun, seketika mimpi itu hancur berkeping-keping. Tak kuasa menahan tangis di pelupuk mata mengetahui bahwa mimpi itu hanya sekedar mimpi. Berjalan dengan lemas dan akhirnya terduduk diam di hadapan teman tanpa mengatakan apa-apa. Pelukan dan kalimat-kalimat positif  mereka lontarkan pada saya untuk menguatkan saya bahwa everythung gonna be alright . 

Ada beberapa hal yang bisa saya ambil dari peristiwa ini ,

1. Hidup adalah gelanggang pertandingan
Seperti ada tertulis " Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!"

Saya sedang dalam gelanggang pertandingan, saya adalah atletnya dan Tuhan adalah pelatihnya. Untuk menjadi atlet yang baik maka saya harus dilatih. Maka semua hal mengenai proses rekrutmen yang saya jalani, segala pencapaian tersebut adalah latihan. Semua impian yang saya miliki , akan menjadi kesempatan untuk saya melihat bagaimana kehendakNya bekerja. Saya harus tetap beriman kepadaNya. Bukan hanya beriman agar semua impian terwujud, tetapi juga beriman bahwa Dia akan selalu memberikan yang terbaik, tidak pernah lalai dan penuh kuasa. 
Klise ? Tentu iya. Tapi apakah dengan larut dalam kesedihan dan kekecewaan akan membuat hidup saya lebih baik? Tentu tidak.

2. Tidak anti terhadap kegagalan dan kekecewaan
Saya tahu bahwa setiap impian juga memiliki kemungkinan gagal. Kecewa, menyakitkan, kepahitan, luka, malu dan terhina adalah perasaan-perasaan yang timbul ketika kegagalan menghampiri. Hingga akhirnya terbersit di pikiran saya bahwa "mendingan dari awal gak usah nyoba sama sekali daripada gagal lagi."
Jangan ditanya seberapa banyak gagal dan kecewa nya saya ketika berharap akan sesuatu, begitu juga dengan kalian bukan? Tapi ketika gagal dan kecewa , kemudian ingin menyerah coba lihat kedalam diri kita, pencapaian-pencapaian yang kita miliki hingga saat ini. Kalau kita anti dengan gagal dan kecewa, atau memilih berhenti dan menyerah kemarin mungkinkah kita bisa memiliki pencapaian seperti sekarang ?
"Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang" Demikian tutur Amsal Sang Bijak.
Jadi ayok tetap katakan bahwa AKU AKAN TETAP MENCOBA MENCAPAINYA!

Tulisan ini saya buat untuk menguatkan diri saya sendiri, dan juga untuk kalian yang mungkin sedang merasakan hal yang sama seperti saya. 
Percayalah bahwa Tuhan yang mampu menolong kita kemarin adalah PRIBADI yang sama yang akan menolong dan memampukan kita juga untuk saat ini dan hari-hari kedepan!

Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan memelihara kamu terhadap yang jahat.






Halo Ayah,

"Aku sedang tidak baik ayah. Tapi tenang saja, karena aku pasti akan melewati ini dengan baik."

Halo ayah, apa kabar ?
Sejak dulu sampai sekarang engkau masih menjadi cinta pertamaku. Aku tak pernah menyesal untuk tetap mencintai dan menyayangimu hingga saat ini. Kamu adalah lelaki pertama yang mencintaiku dengan tulus dan penuh kasih sayang . Tidak kutemukan sedikitpun kebohongan dan kepalsuan dalam cinta dan sayangmu padaku, Ayah.

Halo ayah, aku rindu!
Aku rindu mendekapmu, rindu melihat dan mendengar gelak tawamu. Dan bahkan aku rindu dimarahi olehmu ayah. Bukankah ini lucu? Aku tak pernah suka dimarahi, tapi daripada dimarahi oleh ibu aku lebih memilih dimarahi olehmu.

Image result for ayah

Halo ayah, sudah hampir 3 tahun kita tidak bertemu!
Kalau boleh memilih, aku ingin tetap menjadi gadis kecilmu saja. Ternyata tumbuh dewasa tidak selalu menyenangkan, ayah. Banyak sekali hal-hal yang kini harus aku pikirkan sendiri, karena berbagi dengan ibu adalah hal yang tidak mungkin. Aku bertemu banyak sekali orang yang menggunakan topeng ayah, hanya manis didepan tapi dibelakang cuih. Aku menemukan juga yang tadinya friendship lalu berubah menjadi friendshit. Ah, ayah sungguh kalau boleh aku ingin engkau ada disini sekarang, banyak yang ingin aku bagi dan ceritakan padamu.

Halo ayah, aku sedang jatuh cinta!
Ayah, ada yang sedang memberiku perhatian. Dan aku sepertinya ingin menjatuhkan pilihan padanya. Setujukah kau dengan pilihanku? Akan kupastikan ia bisa mengenalmu dengan baik , karena kau adalah cinta pertamaku. Maka ia harus tahu lelaki seperti apa yang pantas untuk bisa bertahta di hatiku. Ayah, doakan aku dari sana ya. Pastikan aku tidak salah menjatuhkan pilihan.

Ayah, kehilanganmu adalah bagian dari perjalanan hidupku. Tapi satu hal yang akan selalu kuingat darimu ayah "Menulislah ketika kau rasa tidak ada orang yang bisa kau percaya untuk berbagi kisah. Karena dengan menulis kau bisa meluapkan segala yang ada." Dan aku tetap melakukan itu ayah, selalu menulis dan menulis.

Dari putri bungsu mu yang sedang tidak baik.

Kasih

Ketika rasa sakit datang, mulai timbul tanda tanya yang mendalam. Kita melempar banyak tanya kepada sesama, dan juga kepada Tuhan. Kita bertanya mengapa ini terjadi, mengapa bukan mereka yang merasa sakit dan berbagai pembenaran-pembenaran lain kita lontarkan. Dan tak jarang bahwa kita akan menemukan jawaban atas rasa sakit itu dalam waktu yang cukup lama. Entah kapan, tapi pasti suatu hari kita akan menemukan jawabannya.

Ketika luka sudah tergores dan cukup dalam sehingga menjadi perih, kita kemudian berubah menjadi orang yang suka menyalahkan, menuduh, membenci, memaki bahkan mengutuki mereka yang telah menggoreskan luka tersebut kepada kita. Tanpa pernah memikirkan alasan mereka atau menempatkan diri kita di posisi mereka ketika kita merasa dilukai atau disakiti. Kita hampir tidak bisa mengendalikan diri , dan selalu merasa paling benar tanpa pernah sejenak mengoreksi diri.

Image result for depression
Ketika luka tersebut masih tak kunjung sembuh hingga akhirnya seperti menjadi duri dalam daging, barulah kita menyadari bahwa ini adalah salah satu pelajaran dalam hidup. Tidak semua dari kita cukup peka untuk  mengerti maksud dan tujuan Tuhan dalam hidup kita. Padahal Dia sudah memberikan petunjuk, bisikan bahkan teguran langsung melalui berbagai cara di sekeliling kita. Hanya saja kita sebagai manusia suka sekali merasa percaya diri dan lebih percaya kepada pikiran yang kita miliki, ketimbang mendengarkan suara hati.

Lalu apa yang harus kita lakukan sembari menunggu sang waktu memberikan jawaban atas setiap rasa sakit, luka dan duri dalam daging di hidup kita? 

Mengasihi! Ya, mengasihi adalah jalan terbaik yang diberikan Tuhan. Mengasihi siapa? Mengasihi orang yang tadinya kamu tuduh, benci, maki, kutuk, tuduh dan salahkan. 
Maafkan! Ya, memaafkan mereka yang tadinya kamu tuduh, benci,  maki, kutuk dan salahkan. Tak lupa juga untuk memaafkan dirimu sendiri karena telah memberikan kesempatan untuk segala perasaan yang negatif itu menguasai dirimu.
Buang! Buang semua iri hati, dengki , benci dan segala perasaan negatif yang mengisi seluruh ruang di hatimu.
Jatuhkan dan rendahkan diri! Sejatuh-jatuhnya, serendah-rendahnya di hadapan Tuhan dan berserah sepenuhnya. Karena untuk dapat mengasihi, memaafkan, dan membuang semua hal tadi merupakan hal yang sulit bahkan sangat sulit.

Hanya Tuhan lah yang mampu menguatkan dan memampukanmu untuk bisa melakukan itu semua. Karena kesembuhan dan pemulihan sesungguhnya berasal dari kasih Tuhanmu. 
Karena Tuhan adalah Kasih, dan Kasih akan memulihkan segalanya.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Bagi saya

Bagi saya dapat memiliki seseorang yang bisa berjalan bersama-sama sepanjang hidup adalah sebuah pengalaman. 
Pahit dan manis nya merupakan  bagian dari perjalanan tersebut. 
Bagi saya berjalan dengan seseorang bukan terletak pada persoalan fisik dimana saya akan terlihat eksis ketika sedang ngedate berdua atau biar "kelihatannya" punya pacar. 
Tentu tidak hanya sekedar status biasa seperti itu.

Bagi saya, ketika saya punya pengalaman untuk bisa berjalan bersama dengan seseorang itu seperti sebuah kisah. 
Kisah dimana saling mengucapkan selamat pagi. 
Kisah saling bercerita sebelum tidur tentang kejadian sepanjang hari.
Kisah tentang dua orang berbeda yang sedang menyatukan visi hidup satu sama lain. 
Kisah dimana bukan lagi 2 tangan yang terlipat dan satu kepala yang tertunduk ketika berdoa, melainkan ada 4 tangan terlipat dan dua kepala yang tertunduk dengan satu hati dan ungkapan doa yang sama kepada Sang Khalik. 

Image result for siluet

Lalu bagi saya, seseorang itu bukan hanya sebagai pasangan. 
Melainkan dapat menempatkan diri sebagai sahabat, teman, orangtua, kakak, bahkan "musuh" sekalipun. 
Karena tidak melulu dalam perjalanan akan mulus bukan? 
Maka kita harus pandai-pandai menempatkan diri dan memposisikan diri untuk dapat terus berjalan bersama-sama sepanjang hidup.

Ini, menurut saya. Lalu bagaimana dengan kamu ?