Pahit



Bohong!!

Kalau kamu bilang kamu tidak pernah merasakan pahit dalam hidupmu. Sebaik apapun kamu, sejujur apapun kamu, sebahagia apapun hari-hari yang kamu jalani pasti kamu pernah merasakan pahit. Karena bagi saya selama kamu masih hidup dan berhubungan dengan orang lain, maka kamu akan rentan dengan yang namanya kepahitan. Dan bagi saya kepahitan atau rasa pahit dalam bentuk apapun itu perlu datang dalam hidupmu, agar kamu tahu bahwa hidup itu tidak semanis dan semudah kata-kata para motivator atau tulisan-tulisan bijak yang sering dibaca.

Terus terang, saya akrab dengan kata ini "PAHIT". Berawal dari kecewa, putus asa, ingin menyerah dan pada akhirnya berakhir dengan pahit atau kalau sudah mentok banget berubah menjadi kepahitan.
Saya pun punya pahit, sempat juga kepahitan dan saya berjuang keras untuk merubah kepahitan tersebut untuk berubah menjadi netral, ya minimal jadi pahit sajalah.

Saya suka menyimpan pahit tersebut selama beberapa waktu, ada yang akhirnya dapat selesai dan ada yang  belum selesai. Oiya saya suka gelap. Karena di dalam gelap tidak ada yang melihat saya meluapkan semua rasa pahit tersebut dalam tangisan. Saya bebas berekspresi melepaskan segalanya.

Kalau kamu baca tulisan ini, mungkin ada beberapa dari kalian yang menganggap saya pengecut. Tapi tidak apa. Setiap orang memiliki hak untuk berpendapat bukan?! Paling tidak saya menulis untuk setiap rasa pahit saya yang belum selesai. Sehingga saya tidak banyak mengeluhkan tentang kepahitan saya kepada orang yang saya percaya untuk bercerita.

Ada satu kesimpulan yang saya buat paling tidak untuk menguatkan hati dan diri saya sendiri "KALAUPUN KAMU PUNYA PAHIT DENGAN ORANG LAIN PADAHAL DULUNYA KALIAN ADALAH TEMAN ATAU PASANGAN YANG MANIS. MAKA INGATLAH HAL_HAL  MANIS YANG PERNAH KALIAN LALUI BERSAMA."

Memang sebatas ucapan seperti itu tidak cukup menguatkan saya juga, tapi paling tidak mengajarkan saya untuk berbesar hati dan membantu saya menyadari bahwa hal ini membantu saya untuk seimbang dalam menghadapi rasa pahit tersebut.


Dan yang terakhir adalah "KETIKA KAMU HENDAK MERASA PAHIT TERHADAP SESEORANG, COBA INGATLAH HAL MANIS TENTANG ORANG ITU." Memang klise tapi saya percaya ! Saya mencoba !

Bagaimana dengan kamu ?

Jangan Menyerah

"Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan , Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." Yeremia 1 :5


Seringkali kita merasa kok hidupku gini-gini terus ya. Padahal baik sama orang udah, rajin gereja udah, rajin doa juga iya, rajin persekutuan apalagi. Tapi kenapa sepertinya tidak ada yang berubah, makin hari bukannya makin baik tapi makin bikin kesel dan membuat kita rasanya ingin membelot saja. 

Mari kita berpikir dan merenungkan sejenak ayat firman Tuhan diatas, betapa luar biasa dan ajaib perbuatan Tuhan dalam hidup kita. Dengan lugas dan jelas Tuhan menyatakan bahwa sejak dalam kandungan kita telah dikenal oleh Tuhan. Berarti tidak ada sedetik bahkan semenitpun dari hidup kita yang terlewatkan oleh Tuhan. Dia sangat mengenal dan selalu turut bekerja dalam segala sesuatu di hidup kita. 

Kalau kita hanya mengukur kesuksesan atau kebahagiaan di hidup kita berdasarkan materi atau segala sesuatu yang dapat dilihat oleh mata jasmani, maka kita tidak akan pernah merasa cukup dan bersyukur. Karena memang sifat dasar manusia adalah tidak pernah bisa merasa cukup. Maka dari itu cobalah melihat dengan mata iman, maka kita akan dimampukan untuk merasakan apa yang dinamakan cukup. Kita bisa lihat dan merasakan betapa pemeliharaan Tuhan itu ya dan amin di sepanjang hidup kita. 

Sama seperti nabi Yerema yang merasa bahwa ia masih terlalu muda dan tidak sanggup untuk melakukan tugas yang diberikan oleh Tuhan kepadanya. Ia berusaha sekeras mungkin untuk menolak dan negosiasi dengan Tuhan agar tugas nya itu bisa dialihtugaskan kepada yang lebih tua. Ia berkata kepada Tuhan di ayat 6 "Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai bicara, sebab aku ini masih muda."

Suatu percakapan yang indah dan menarik terjadi antara Tuhan dan nabi Yeremia kalau kita membaca dengan lengkap pada nats Yeremia 1 : 4-9 . Terlihat bahwa nabi Yeremia begitu kekeuh untuk negosiasi dengan Tuhan, tapi lihatlah betapa baik dan luar biasanya Tuhan bukannya melepaskan nabi Yeremia pergi melainkan berkata bahwa akan menyertai nabi Yeremia bahkan menjamah mulut nabi Yeremia agar dapat memperkatakan apa yang Tuhan ingin katakan kepada setiap orang yang ditemui oleh  nabi Yeremia. 

Kalau kita analogikan dalam kehidupan kita sehari-hari, baiknya kita belajar dari nabi Yeremia. Yang ketika merasa tugas yang diberikan kepadanya terasa berat, dia tidak menyerah melainkan datang kepada Tuhan dan meminta pertolongan Tuhan. Dan yang dapat kita pelajari dari nats pada hari ini adalah, Tuhan yang kita sembah bukanlah Tuhan yang diam namun merupakan Pribadi yang tidak menyerah juga untuk mendapatkan hati kita kembali padaNya. 

Dia juga bukan Tuhan yang ketika memberikan tugas atau perintah kepada kita tanpa memberikan kemampuan untuk melakukan. Dia selalu menyertai kita dan memberikan pengurapan atas kita. Sehingga kita akan mampu untuk melakukan segala sesuatu didalam kehidupan ini.

Satu kuncinya yaitu, jangan melihat pencapaian kita dengan mata jasmani, melainkan dengan mata rohani. Dan selalu berserah dan berharap hanya kepadaNya, karena hanya Dia lah yang mampu memberikan pertolongan nyata atas kita. Jangan pernah menyerah sekalipun keadaan di sekitar kita sangat mungkin membuat kita menyerah dan mundur. 

Ketahuilah Tuhan menginginkan kita untuk setia sampai akhir. "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Permintaan

Setiap kita pasti selalu punya permintaan dalam hidup. Entah itu permintaan kecil maupun besar. Entah itu ditujukan kepada orang tua, kakak, teman ataupun kepada Sang Empunya kehidupan. Entah itu permintaan yang sifatnya jangka pendek atau jangka panjang. Entah itu disampaikan secara terbuka atau tertutup.

Begitu juga dengan saya. Saya selalu memiliki permintaan dalam hidup. Dan ada pada beberapa kondisi permintaan saya bersifat rahasia. Hanya saya dan Sang Empunya kehidupan yang tahu. Saya haturkan permintaan saya dalam doa.

Tak jarang juga ketika mengajukan permintaan , ada rasa ragu didalamnya. Apakah memang permintaan ini akan dikabulkan atau tidak. Tetapi sepanjang hidup saya, saya sangat mengerti bahwa ada pemeliharaan sejati yang tidak pernah sedikitpun lupa mengabulkan atau bahkan mengganti permintaan saya tersebut.

Ada rasa haru yang sangat dalam. Ada rasa kecewa. Ada rasa takut. Ada rasa gembira yang luar biasa juga ketika tahu bahwa permintaan saya dikabulkan. Tetapi thank God hingga saat ini saya masih bisa melaluinya dengan sukacita.

Salah satu permintaan sederhana saya yang sedang saya gumulkan adalah tentang dia. Kira-kira begini kemarin isi permintaan saya :

Tuhan jika memang Engkau memilih dia untuk saya, dan saya untuk dia. Ajar kami untuk mau belajar mencintai semua kekurangan satu sama lain. Buka jalan untuk kami. Kasih hati kami untuk semakin melekat padaMu. Agar kami dapat saling menguatkan dengan dasar firmanMu. Dan ajar kami untuk mempunyai rasa sayang yang murni. Dan kalau memang benar Engkau memilih dia untuk saya dan dia untuk saya , kasih kami hikmat kepekaan untuk dapat melihat tanda dariMu.

Ini adalah permintaan saya yang sangat serius, sepanjang hidup saya tidak pernah meminta yang seperti ini. Karena ya, ada sesuatu hal yang tidak dapat saya sebutkan disini. Mari kita lihat , apa yang akan Dia lakukan beberapa hari, minggu , bulan bahkan tahun kedepan.

Teruntuk kamu yang sedang saya doakan untuk dapat menjadi kita.



Di Usia Menjelang 24

Hhhmm.. Sebentar lagi usia saya 24 tahun. Lalu kemudian saya teringat kepada berbagai permintaan, mimpi, dan target yang akan saya penuhi di usia 24 nanti.  Ngomong-ngomong tentang perayaan ulang tahun seingat saya, saya hanya memiliki perayaan ulang tahun 2 kali. Perayaan pertama ketika saya berumur 5 tahun dan ketika berumur 17 tahun.



Saya akan menceritakan pada kalian bagaimana perasaan saya pada waktu menjelang ulang tahun. Namanya juga masih kanak-kanak, jelas yang ada dibayangan saya ketika ulang tahun adalah sebuah pesta perayaan yang meriah, kado yang banyak, kue yang enak, teman-teman dan saudara-saudara yang datang memeriahkan acara pesta ulang tahun. Saya selalu mendambakan adanya pesta ulang tahun dimana akan dimeriahkan oleh dekorasi balon warna-warni disekeliling ruangan , dan selalu tak sabar untuk membagikan undangan ulang tahun kepada teman-teman yang didalamnya ada tulisan wajib "Tiada kesan tanpa kehadiranmu". Tapi saya hanya merasakan itu 2 kali, itu sudah cukup bagi saya.

Lalu seiring saya beranjak dewasa dan bertambah umur apa yang ada dibenak saya tentang ulang tahun? Yah, hari itu tidak ada beda dengan hari lainnya, hanya saja di hari itu saya akan mendapat ucapan selamat dan doa dari orang-orang yang mengetahui ulang tahun saya. Kemudian di benak saya timbul mimpi-mimpi dan target-target yang harus tercapai di usia saya yang baru ini.

Tahun ini saya akan berusia 24 tahun, dimana akhir-akhir ini mama saya lagi rajin-rajinnya membahas mengenai pasangan hidup. Ya, target saya menikah memang di usia 25 tahun. Tapi kalau melihat bahwa sekarang ini belum juga ada yang srek di hati apakah mungkin target saya tercapai di tahun depan? Who knows! Belum lagi saya masih memiliki impian untuk melanjutkan sekolah di bidang transportasi yang telah menjadi kerinduan saya sejak SMA. Nampaknya akan ada hal yang dikorbankan di tahun depan, apakah target saya menikah atau sekolah. Yang jelas hal ini tetap saya bawa dalam doa. Meminta hikmat dan petunjuk dari Tuhan tentulah solusi dari segala kegalauan akan pilihan yang sama-sama berkaitan dengan masa depan saya ini.

Semogalah seiring berjalan waktu hingga tiba waktunya nanti saya berusia genap 24 tahun, saya akan lebih bijaksana dan berhikmat dalam menjalani kehidupan yang telah dianugerahkan kepada saya.




Anak-Anak Terang



"Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." Efesus 5:15-16


Seperti halnya tanaman yang ingin subur, tentunya bukan hanya membutuhkan media tanah, air dan pupuk saja bukan? Tanaman juga membutuhkan sinar matahari langsung untuk membantunya tumbuh subur dengan sempurna. Demikian juga kita sebagai manusia, yang jika dianalogikan dengan tanaman tidak hanya membutuhkan kebutuhan primer,sekunder dan tersier saja. Tetapi juga membutuhkan kebutuhan rohani. Disini saya akan coba membahas dengan bahasa kebutuhan tanaman.

Media tanah.
Kalau mau dianalogikan dengan kehidupan sehari-hari kita, media tanah dapat diartikan sebagai tempat kita bernaung dan bertumbuh. Yaitu gereja lokal dimana kita berjemaat dan bertumbuh disana. 

Air dan pupuk.
Mereka berdua ini adalah penolong, pelengkap untuk kita dapat bertumbuh, Tentunya tidak cukup bukan hanya gereja pada hari minggu, Kita juga membutuhkan persekutuan, komsel, sharing, saat teduh , penelaahan alkitab dan doa pribadi untuk semakin memperlengkapi kita. 

Lalu bagaimana dengan sinar matahari ?
Ini menggambarkan kesediaan kita, penyerahan kita sepenuhnya untuk mau disinari, diproses dan dibentuk oleh Tuhan Allah agar kita tumbuh seturut dan sesuai dengan kehendakNya. Sebagaimana kita tahu bahwa tanaman tumbuh mengikuti arah sinar matahari. Dalam kehidupan sehari-hari saja kita tidak suka bahkan kepanasan kalau terkena sinar matahari waktu siang. Tak jarang kita memakai sunblock atau jaket untuk menghindari panas matahari tersebut. Sangat tidak enak bukan ? Tapi pernahkah kita lihat tanaman mengeluh? Lalu kemudian ngumpet agar tidak kepanasan? Tidak pernah sekalipun mereka ngumpet atau ngeluh! Sebab tanaman memang membutuhkan itu untuk bisa tumbuh. Tanaman juga harus rela membengkokkan dirinya demi mengikuti cahaya matahari langsung. 

Demikian juga dengan kita, ketika kita ingin tumbuh kita harus rela disinari oleh kebenaran firman Tuhan. Dengan taat dan setia tanpa kecuali. Kita harus rela merubah bahkan meninggalkan cara hidup kita yang tidak sesuai agar dapat menjadi serupa dan sesuai dengan standarnya Allah. Harus mau pikul salib bahasa kerennya.

Alkitab berkata bahwa kita orang percaya adalah anak-anak terang. Artinya kita butuh cahaya kebenaran Allah senantiasa untuk menuntun hidup kita. Milikilah hati dan telinga seperti seorang murid. Mintalah hikmat senantiasa dari Tuhan agar kita dimampukan untuk menjadi anak-anak terang.

Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci , semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Masih Ada Pengharapan

Hidup tidaklah selalu lurus dan mulus. Bahkan orang yang kelihatannya hidup dengan sukses , bahagia pun tidak kawan. Everyone has their own struggle. Berbagai macam dinamika dan problematika hidup seperti telah menjadi makanan sehari-hari bagi kita. Terbebani oleh masalah hidup sehari-hari membuat kita lesu dan tertunduk. Betapa seringnya kita berkecil hati oleh masalah-masalah yang kita hadapi dan oleh kebutuhan orang-orang yang kita kasihi. 

Tapi pemazmur mengajarkan kita untuk tetap memandang kepada Tuhan sekalipun itu sulit. Berada di posisi himpitan masalah kehidupan seringkali membuat kita hanya memandang kepada himpitan tersebut. Padalah pemazmur mengingatkan kita bahwa ketika kita belajar untuk tetap memandang kepada Tuhan dalam kondisi apapun akan ada pengharapan yang pasti. 

Seperti yang tertulis dalam Mazmur 146 : 6-8 " Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, yang tetap setia untuk selama-lamanya, yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung, Tuhan membuka mata orang-orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar."

Kalau kita merenungkan tentang pemeliharaan Tuhan yang begitu luar biasa dalam hidup kita, pasti kita akan sanggup menyadari bahwa day by day kita selalu dalam lindungan dan pemeliharaan Tuhan. Kita bisa bangun di pagi hari, masih bisa makan, bisa bekerja, bisa tertawa dan berkumpul dengan keluarga. Bukankah itu adalah pemeliharaan dan kasih yang luar biasa dari Tuhan. Kalau yang ada di fokus dan pikiran kita hanyalah masalah yang tak kunjung selesai, lalu bagaimana kita bisa menyadari keikutsertaan Tuhan didalamnya? Karena sudah bisa dipastikan ketika kita terlalu fokus terhadap penyelesaian masalah, dan lupa menyerahkannya kepada Tuhan waktu masalah itu selesai tentunya kita akan bilang bahwa itu karena usaha kita karena kita fokus untuk mengerjakannya. 
Dan kita lupa bahwa ada kuasa dan kekuatan yang tak terbatas yang datangnya dari Sang Empunya kehidupan yang memampukan kita untuk through it all.

Belajarlah kawan, berusahalah untuk tetap memandang kepada Allah dalam segala tingkah lakumu, dalam setiap aspek kehidupanmu. Dan mengucap syukurlah selalu dalam segala hal. Tetaplah berdoa, dan tetap jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan.

Tetap lakukan bagianmu sebaik-baiknya dan serahkan segala hasilnya kepada Tuhan.

Selamat pagi, Tuhan Yesus memberkati

Kenangan

Aku bukannya tidak suka pada kenangan

Bukan karena tidak ada sesuatu yang dapat dikenang

Bukan juga karena takut kembali membuka luka dan duka

Bukan juga karena kenangan terlalu rumit untuk dipecahkan

Bukan juga karena ada kamu yang pernah menjadi kenangan bagiku

Tapi

Aku lebih suka menyebut kenang bukan sebagai "kenangan"

Aku lebih suka menyebut nya sebagai sebuah proses

Sebuah proses pembelajaran bagiku tentang hidup

Proses pembelajaran bagiku tentang menata hati ketika cinta atau seseorang telah pergi

Proses pembelajaran bagiku tentang menikmati hidup walaupun sulit

Ya, kenangan bagiku adalah seperti itu