Si Mata Sempit

20.58 Memelisa 0 Comments

Kami tak pernah berbagi kata cinta, tak pernah berbagi kata sayang. Tapi satu yang kami yakini oleh diri kami sendiri tanpa orang lain harus tahu bahwa kami saling memiliki. Karena saya dan dia yakin bahwa cinta dan sayang bukan hanya sekedar berbagi kata namun merasakan ketika sedang bersama.

Saya menyukai mata sempitnya, kami berdua memiliki mata sempit yang cenderung hampir sama. Sekalipun matanya sempit tapi tatapannya bisa membuat saya nyaman dan bahkan kadang tersesat didalamnya.

Dia pribadi yang menyenangkan, caranya berbicara dan pemilihan kosa kata yang dipakai membuat saya kerap tertawa geli. Saya menyukainya. Kami selalu bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk berbagi cerita, gelak tawa dan tak jarang tangisan yang hhm sebenarnya untuk bagian ini biasanya saya yang menangis bukan dia.

Dia selalu tahu apa yang dia mau dan dia tidak pernah takut untuk memutuskan sesuatu. Dia selalu bicara tegas dan lugas. Seperti saat dia bilang bahwa aku kurang piknik dan akhirnya memintaku untuk menjadi "partner picnic"-nya ke sebuah kota di Jawa Timur.

Dia menyukai senja begitupun dengan saya. Bagi kami senja itu seksi dan tak pernah habis membuat kami jatuh cinta. Sama seperti dia yang tak pernah habis membuat saya jatuh cinta. Dia suka membaca buku dan saya suka menulis. Itulah sebabnya setiap kali bertemu saya selalu memintanya untuk menceritakan tentang buku yang telah dia baca. Agar kemudian saya bisa menuliskannya lagi.

Dia akan selalu menjadi yang saya suka setidaknya sampai kami memiliki seseorang yang akan bisa mengalihkan perasaan kami yang sekarang.

0 komentar: